KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Makassar. Kekecewaan ini disampaikan terkait hilangnya sejumlah pedang yang menjadi bagian dari ornamen monumen Maritime Naval Exercise Komodo (MNEK) di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI).
Kekecewaan itu disampaikan Danny Pomanto dalam rapat koordinasi Pemerintah Kota Makassar yang digelar di kediamannya di Jalan Amirullah pada Kamis malam (11/07). Danny Pomanto, menyatakan bahwa kejadian ini mencerminkan kegagalan Satpol PP dalam menjalankan tugas pengawasan dan keamanan.
“Habis semua pedang di sana. Sudah tidak berfungsi semua Satpol PP, itu tandanya kegagalan kita, gagal betul,” ujarnya dengan nada kecewa.
Danny mengetahui hilangnya ornamen penting dari monumen yang diresmikan tahun lalu tersebut saat melakukan peninjauan langsung di lokasi.
“Ada 1000 Satpol PP, jaga itu saja tidak bisa, itu tentu kegagalan,” lanjutnya.
Monumen MNEK merupakan salah satu zona yang akan digunakan sebagai tempat utama pelaksanaan festival internasional Makassar atau F8, sehingga keamanan dan kelengkapannya sangat krusial.
Danny mengungkapkan bahwa sejak awal ia telah menginstruksikan untuk membuat pos pengamanan di sekitar monumen guna memastikan pengawasan dan patroli yang optimal oleh Satpol PP.
“Masa jaga pedang tidak bisa, bagaimana mau jaga yang lain. Itu tentu kegagalan. Saya berulang kali sampaikan untuk bikin pos di situ, tambah menghilang. Aneh ini barang,” tegasnya.
Sekedar informasi, Monumen Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2023 di Makassar diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) RI Laksamana TNI Muhammad Ali bersama Danny Pomanto pada 7 Juni 2023.
Laksamana TNI Muhammad Ali menyatakan bahwa monumen ini merupakan simbol pelaksanaan MNEK ke-4 di Kota Makassar, sebuah latihan non-perang yang melibatkan Angkatan Laut dari 36 negara.
Desain monumen ini merupakan karya Danny Pomanto yang menggabungkan patung komodo, bola dunia, dan pedang, yang menjadi ikon TNI Angkatan Laut. Kehilangan pedang-pedang tersebut menjadi perhatian serius, mengingat pentingnya simbol ini bagi Kota Makassar dan TNI AL.