KabarMakassar.com — Bakal Calon Wali Kota Makassar, Andi Seto Asapa atau disapa ASA menegaskan bakal siap diusung Partai Gerindra jelang Pilkada Serentak 2024 yang akan dihelat 27 November mendatang.
Hal itu dibeberkan ASA saat menyampaikan niatnya untuk ikut bertarung di hadapan puluhan ribu warga Kota Makassar yang ikut dalam acara Jalan Sehat Bersama Andi Seto Asapa di sekitaran Anjungan Pantai Losari, Kota Makassar, pada Minggu (07/07) kemarin.
Pada kesempatan itu juga, Seto mengungkap akan mengendarai Partai Gerindra pada kontestasi politik nantinya.
“Insya Allah, jika Allah meridhoi dan seluruh warga Makassar mempercayai, pada saatnya saya akan ikut ambil bagian berkontestasi pada Pilwakot Makassar November 2024 mendatang dengan menggunakan partai Gerindra sebagai salah satu kendaraan politik. Tentu saja juga bersama partai politik lainnya,” ungkap Ketua Tidar Sulsel itu.
Andi Seto atau ASA yang juga merupakan mantan Bupati Sinjai satu periode mengaku sudah mendapat restu dari sang ibu, Felicitan Tallulembang.
“Silakah maju (Pilwalkot Makassar) asal tidak menyakiti rakyat dan mendzolimi rakyat,” ungkap Seto menirukan pesan dari sang ibu.
Pesan serupa, lanjut Seto, juga sering disampaikan oleh almarhum ayahnya, Andi Rudiyanto Asapa.
“Bahwa saya harus mampu menjadi orang yang bisa memberi manfaat kepada sebanyak-banyaknya orang. Salah satunya, dengan menjadi pemimpin di mana saja, agar dengan bekal kekuasaan yang diamanatkan dari rakyat itu bisa digunakan untuk membantu rakyat, mensejahtrakan rakyat dan tentu saja memajukan tempat di mana kita memimpin lewat aneka kebijakan yang kita miliki,” ucap ASA.
“Dengan satu pesan penting dari ayah saya juga, jangan menyakiti rakyat dan dzolim kepada rakyat,” tegas ASA yang dihadiahi tepuk tangan dan sorak-sorai dari warga di Anjungan Pantai Losari.
Untuk itu, kata Seto, pesan kedua orang tuanya itu selalu dijadikan acuan dan amanah yang melekat pada dirinya. Makanya, ia menegaskan, telah meluruskan niat sebelum meneguhkan hati untuk terjun ke dunia politik.
“Bahwa tujuan utama semua yang kita dapat, termasuk jabatan, harus untuk kepentingan rakyat,” tegasnya lagi.
Kendati demikian, Seto mengaku, niat tulus dan semua cita-cita mulia dan yang ingin ditunaikan itu tak akan berarti dan tak menjadi apa-apa, bila tanpa dukungan rakyat.
“Karena itu, dukungan rakyat dan kebersamaan dengan rakyat menjadi kunci penting suksesnya semua program pemerintah, termasuk pemerintah Kota Makassar Makassar,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Gerindra Sulawesi Selatan, Andi Iwan Darmawan Aras menuturkan bahwa untuk agenda Pilkada Serentak 2024, partai besutan Prabowo Subianto itu lebih memprioritaskan kader terbaiknya untuk bertarung sebagai bakal calon Gubernur dan Bacabup maupun Bacawalkot.
“Kader terbaik kita prioritas apalagi memiliki basis yang riil tentu akan siap diusungnya,” tegas Andi Iwa kepada Kabarmakassar.com.
Sementara itu, Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) telah membeberkan hasil survei di Kota Makassar jelang Pilkada serentak 2024. Dari hasil rilis, periode survei yang dimulai pada tanggal 7 Juni-14 Juni 2024 lalu itu, SMRC mengklaim nama bakal Calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin berada urutan tertinggi. Sementara, posisi kedua disusul Indira Yusuf Ismail dan Andi Seto Ghadista Asapa (ASA) dibanding figur lainnya yang merupakan rival di Pilwali Makassar.
SMRC mengungkap elektabilitas atau keterpilihan nama-nama kandididat Calon Walikota Makassar. Fokus survei tersebut melakukan uji skenario terhadap beberapa nama kandidat calon Walikota Makassar Tahun 2024.
Skenario pertama, jika Pilkada Makassar diikuti oleh empat kandidat. Kemudian skenario kedua dengan tiga kandidat dan Skenario terakhir yaitu head to head atau 2 nama kanidat.
Hasilnya, Munafri Arifuddin berhasil mengungguli semua kandidat dengan cukup signifikan di semua skenario tersebut. Salah satu skenario yang dianggap kemungkinan besar akan terjadi yaitu uji 4 nama Kandidat Calon Walikota Makassar.
Nama yang dimaksud yaitu Ketua DPD II Partai Golkar Kota Makassar, Munafri Arifuddin. Kemudian juga ada nama istri Wali kota Makassar yakni Indira Yusuf Ismail.
Selanjutnya, pengusaha yang juga pernah mencalonkan diri sebagai Walikota pada Pilkada 2013 lalu, Rusdin Abdullah. Terakhir, mantan Bupati Sinjai, Andi Seto Ghadista Asapa.
Hasilnya, Munafri Arifuddin mendapatkan 35,5%. Kemudian disusul Indira Yusuf Ismail dengan 26,3%. Selanjutnya Andi Seto Ghadista Asapa 10,9% dan Rusdin Abdullah 8,4%. Sisanya belum menentukan pilihan, dengan menjawab tidak tahu atau menjawab 18,9%.
Skenario selanjutnya SMRC melakukan pengujian dengan 3 nama kandidat. Hasilnya, jika Munafri Arifuddin, Indira Yusuf Ismail dan Andi Seto Ghadista Asapa diuji hasilnya. Munafri memperoleh 40,2%, kemudian Indira Yusuf Ismail 28,7% dan terakhir Andi Seto Shadista Asapa meraih 11,9%.
Sisanya tidak tahu tidak jawab 19.2%. Kemudian jika nama Indira Yusuf Ismail tidak diikutkan dalam skenario dan digantikan dengan nama Rusdin Abdullah. Maka hasilnya, Munafri Arifuddin unggul telak 49.9%, Rusdin Abdullah 13.9% dan Andi Seto Ghadista Asapa 13,7%.
Sisanya 22,5% tidak menentukan pilihan. Skenario selanjutnya, yaitu dengan menguji dua nama kandidat atau head to head. Pertama, mengikutkan nama Munafri Arifuddin dan Indira Yusuf Ismail.
Hasilnya, Gap antara keduanya sangat signifikan yaitu terpaut 16,2%. Munafri keluar sebagai pemenang dengan 47,9%. Dibandingkan Indira Yusuf Ismail dengan perolehan 31,7%. Adapun yang belum menentukan pilihan 20,3%. Hasil yang hampir sama saat Munafri diujikan dengan kandidat lain.
Dengan Andi Seto Ghadista Asapa, Munafri Memperoleh 56,3% sendangkan Andi Seto hanya 19,8% dan 23,9% Tidak Tahu/Tidak jawab. Begitu juga jika diuji dengan nama Rusdin Abdullah. Hasilnya.
Munafri Arifuddin memperoleh 60,1% sedangkan Rusdin Abdullah 17,3 Persen dan sisanya tidak tahu atau tidak jawab 22,7%.
Dikonfirmasi, Juru Bicara pemenangan Appi, Andi Taufiq Aris atau akrab dipanggil Ata mengomentari hasil survei SMRC tersebut. Menurutnya, Munafri Arifuddin memiliki momentum baik dalam Pilkada Kota Makassar.
Atta yakin hasil positif yang didapatkan Appi cermin akan kepercayaan dan harapan masyarakat Makassar terhadap kepemimpinan Munafri Arifuddin.
“Elektabilitas dan popularitas yang tinggi menunjukkan bahwa tingkat peneriman beliau terhadap warga sangat baik. Ini bukti kepercayaan masyarakat ke pak Appi,”ucapnya.
Diketahui, selain tiga figur yang dianggap kuat, ada pun kandidat wajah baru yang memiliki potensi besar maupun disebut kuda hitam. Sebut saja Irwan Adan ASN Pemkot, Rahman Bando mantan Kadis Kelautan Makassar, da Anggota DPRD Sulsel yakni Rudy Pieter Goni maupun Rahman Pina.
Sementara itu, Chief Operating Officer (COO), Archy Research and Strategic, Muh Fitriady menyebutkan, jika dirinya telah melakukan survei pada 4-14 Juli kemarin.
Dimana ada sekitar tiga pendatang baru hampir dipastikan meramaikan pesta Demokrasi di Pilwalkot Makassar 2024 dan ketiganya perlu diwaspadai kandidat yang sudah punya pengalaman bertarung di Pilwalkot 2020 lalu.
Dalam survei tersebut dia mengumpulkan data dari 1.692 responden yang tersebar di 15 kecamatan di Kota Makassar, dengan penyebaran proporsional di berbagai kalangan masyarakat.
Survei ini memiliki Margin of Error sebesar 2,38% dan Confidence Interval sebesar 95%, yang menunjukkan tingkat kepercayaan tinggi terhadap hasil yang diperoleh.
Metodologi survei dilakukan secara ketat untuk memastikan akurasi dan representativitas data yang dikumpulkan.
“Ada tiga pendatang baru yang perlu diwaspadai oleh pemain lama, Adi Rasyid Ali, Andi Seto dan Ahmad Susanto,” kata Muh Fitriady dalam rilis surveinya di kantor Archy Research and Strategic di kantornya, Rabu (19/6).
Dirinya menyebutkan ketiganya saat ini lebih internal melakukan sosialisasi dengan melakukan door to door ke masyarakat. Seperti Ara sapaan Adi Rasyid Ali yang baru mengikuti kontestasi Pilwalkot Makassar setelah menjadi wakil rakyat kurang lebih 15 tahun.
“Kami memilihat Ara, Seto dan Ahmad Susanto skarang dia sudah jalan baik turun ke lapangan maupun melalui media sosial,” ujarnya.