kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Serapan Anggaran Masih Rendah, Danny : Belanja Modal Prioritas

Serapan Anggaran Masih Rendah, Danny : Belanja Modal Prioritas
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto (Dok : Hanifah KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto atau memberikan penjelasan terkait lambatnya pencairan anggaran di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) yang dinilai pengaruhi penyerapan anggaran.

Danny pomanto menampik bahwa lambatnya penyerapan anggaran dipengaruhi susahnya pencairan anggaran di BPKAD. Menurutnya, prioritas BPKAD saat ini adalah memastikan belanja modal terlebih dahulu.

Pemprov Sulsel

“BPKAD memprioritaskan belanja modal, bukan belanja barang dan jasa (barjas) yang hanya menghabiskan anggaran tanpa memacu ekonomi. Saya sudah menginstruksikan untuk menahan belanja barjas agar belanja modal bisa didahulukan,” jelas Danny Pomanto.

Wali Kota Danny juga mengungkapkan bahwa terdapat sekitar Rp800 miliar anggaran yang belum direalisasikan.

“Anggaran sebesar 800 miliar rupiah ini akan segera terbelanjakan jika revisi selesai. Saya yakin akhir Juli ini semua akan terealisasi,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa kendala yang dihadapi bukan masalah administrasi, melainkan strategi pengelolaan anggaran.

“Saya tidak mau mempermudah pencairan yang tidak jelas manfaatnya. Belanja barjas tidak memacu ekonomi, sedangkan belanja modal sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi,” tegasnya.

Selain itu, Danny Pomanto menekankan pentingnya penghematan dalam penggunaan anggaran.

“Penggunaan anggaran harus hemat. Rasionalisasi sudah dilakukan dan hari ini adalah hari terakhir. OPD yang tidak mengikuti rasionalisasi akan langsung dipotong anggarannya,” katanya.

Wali Kota juga menyebutkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami defisit sebesar Rp400 miliar, sehingga diperlukan penyesuaian anggaran.

“PAD kita minus 400 miliar, jadi kita harus menyesuaikan. Saya tidak mau mengurangi belanja modal, jadi belanja barjas yang harus diturunkan. Kegiatan meeting juga harus diadakan di balai kota saja, tidak perlu di hotel,” tambahnya.

Sebelumnya ia menyebut, dalam rapat bersama OPD menekankan bahwa rasionalisasi anggaran ini harus diselesaikan.

Sebagai contoh, program Damkar Lorong yang tidak maksimal akan dihold sementara. Sebaliknya, Pemkot akan fokus pada pembelian fasilitas pemadam kebakaran yang lebih efektif.

Selain itu, Danny mengarahkan OPD untuk fokus pada pembelian motor listrik sampah dengan kontainer hidrolik, solar panel, serta mendukung pembangunan stadion dan proyek ducting sharing. Ia juga menyoroti pentingnya mendukung kegiatan Lomba Kelurahan dan acara F8 sebagai bagian dari program pemerintah kota.

Diketahui, Pemerintah Kota Makassar menghadapi tantangan besar terkait penyerapan anggaran yang masih sangat rendah. Hingga akhir triwulan kedua tahun ini, serapan anggaran baru mencapai sekitar 20 persen, jauh dari target ideal.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Andi Zulkifli Nanda, menyatakan bahwa setiap organisasi perangkat daerah (OPD) harus bekerja keras untuk melaksanakan program yang telah direncanakan agar target anggaran bisa tercapai.

“Idealnya, pada akhir semester pertama, serapan anggaran harus berada di kisaran 30 hingga 50 persen,” jelasnya.

Zulkifli, yang akrab disapa Zul, mengungkapkan bahwa meski proses lelang dan pengadaan barang dan jasa sudah mencapai sekitar 60 persen, penyerapan anggaran masih tertinggal.

Dia menambahkan bahwa sesuai dengan instruksi wali kota, akan dilakukan rasionalisasi anggaran untuk mengatasi masalah ini.

Menurut Zul, ada anggaran sekitar Rp800 miliar yang ditunda untuk dimasukkan ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P).

“Kegiatan OPD yang tidak bisa dilaksanakan secara maksimal sebaiknya dipangkas atau dirasionalisasi,” tegasnya.

Zul juga menjelaskan bahwa pihaknya telah menginstruksikan seluruh OPD untuk mengajukan program yang akan diusulkan dalam APBD-P agar direview oleh Inspektorat. Ia menekankan pentingnya mengajukan program yang selaras dengan agenda prioritas Pemkot Makassar.

“Dalam pengajuan program, sebaiknya fokus pada agenda prioritas agar anggaran dapat digunakan dengan efisien dan efektif,” kata Zul.

Dengan upaya rasionalisasi ini, diharapkan penyerapan anggaran dapat meningkat dan program-program prioritas Pemkot Makassar bisa berjalan dengan baik, sehingga memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.