KabarMakassar.com — Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jeneponto, Sulawesi Selatan, Muhammad Nasir Ibrahim memprediksi hanya Tiga kandidat calon Bupati (Cabup) yang berpotensi akan bertarung di perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jeneponto 2024.
“Ya kemungkinan kalau melihat komposisi kursi, paling banyak ada 4 calon, tapi paling sedikit juga bisa 3 pasangan calon,” kata Muhammad Nasir Ibrahim saat dikonfirmasi Kabarmakassar.com belum lama ini.
Selain potensi tersebut, kemungkinan besar ada pula potensi lainnya yang bakal muncul apabila melihat dari hasil komposisi kursi saat ini.
Menurut Nasir, potensi tersebut muncul setelah menghitung jumlah kursi Partai yang mencapai 40 kursi di DPRD Jeneponto.
“Boleh jadi, ada juga 4 pasangan akan tetapi salah satunya bisa saja dikawinkan secara paksa,” tandasnya.
Hanya saja, potensi ini belum bisa dipastikan oleh Nasir. Sebab dari hitungan ini, otomatis ada calon kandidat yang jumlah kursinya melebihi 8 kursi dan ada pula calon kandidat yang jumlah kursinya tidak cukup.
“Pastinya ada calon kandidat yang cukup atau pun lebih kursinya, akan tetapi ada juga yang akan kurang dari 8 kursi. Nah hitungan ini bisa saja terjadi dalam dunia politik,” cetusnya.
Apabila hasil hitungan ini betul-betul terjadi, maka potensinya hanya 3 pasangan saja. Bahkan boleh jadi, mereka batal maju di Pilkada Jeneponto.
Meski pun ketiganya memiliki basis besar, namun sejauh ini, Nasir masih menganggap ketiga nama tersebut saat ini hanya baru sebatas mengklaim pintu Partai saja.
“Untuk sekarang mereka belum pasti karena hanya masih mengklaim kendaraan (Partai) tetapi faktanya hingga saat ini belum ada,” katanya.
Terkecuali kata dia, hanya 1 pasangan calon bupati yang saat ini betul-betul siap bertarung di Pilkada Jeneponto nanti.
“Politik ini kan tidak sama dengan mate-matika ya, 1 tambah 1 sama dengan 2, semua calon kandidat masing-masing telah mengklaim bahwa mereka semua punya basis, tetapi kalau yang dikatakan saat ini yang paling siap untuk bertarung di Pilkada Jeneponto baru hanya Muhammad Sarif kr Patta per hari ini,” sambungnya.
Itu pun, jika Pilkada hari ini digelar maka otomatis hanya Muhammad Sarif kr Patta bersama Moch. Noer Alim Qalby yang akan bertarung dengan peti kotak kosong.
Apabila hal tersebut terjadi maka otomatis Nasir memprediksi kembali jika pasangan ini tentunya akan dijegal oleh kandidat pasangan lainnya yang boleh jadi dinyatakan gagal dalam pertarungan Pilkada ini.
Maka mereka dipastikan akan memperjuangkan kemenangan kotak kosong untuk mengalahkan pasangan Muhammad Sarif kr Patta bersama Moch. Noer Alim Qalby di Pilkada 2024 nanti.
Jika itu memang terjadi, maka otomatis peristiwa disaat Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Makassar beberapa tahun lalu akan kembali terulang.
“Jika kotak kosong, yang pasti semua calon kandidat yang gagal akan berupaya menggagalkan MSP dan NAQ,” pungkasnya.
Dari hasil semua prediksi ini, Nasir Ibrahim hanya mengganggap bahwa apa yang disampaikannya ini merupakan hitung-hitungan sementara. Sebab, politik itu dinamis dalam percaturan dunia para politikus.
Berdasarkan informasi yang beredar saat ini, baru Muhammad Sarif kr. Patta (MSP) bersama Moch. Noer Alim Qalby (NAQ) yang memastikan dirinya bakal mengikuti Pilkada Jeneponto usai diusung secara resmi oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan jumlah 6 kursi dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan jumlah 2 kursi.
Sementara pesaingnya seperti, bakal calon bupati Paris Yasir yang telah digadang-gadang bakal berpasangan dengan Islam Iskandar hingga kini dikabarkan baru mengamankan rekomendasi dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) dengan jumlah perolehan 7 kursi.
Sedangkan bakal calon bupati pesaing lainnya, yakni Syamsuddin Karlos bersama pasangannya Baharuddin Nai juga dipastikan telah berhasil mengamankan Surat Keputusan model B1 KWK dari Partai Amanat Nasional (PAN) dengan jumlah 4 kursi.
Tak mau ketinggalan, pasangan dari bakal calon bupati, Efendi Al-Qadri Mulyadi bersama bakal calon Wakil Bupati, Andry Arief Bulu juga telah dikabarkan baru mengamankan rekomendasi dari Partai Demokrat dengan 1 kursi.
Bahkan santer terdengar, pasangan ini juga telah diisukan mendapatkan surat rekomendasi Partai Hanura dengan jumlah 3 kursi dan Partai Perindo dengan jumlah 1 kursi.
Terakhir, ada pasangan bakal calon bupati, Ashari Faksirie Radjamilo (AFR) bersama calon wakilnya, Syafruddin Nurdin yang juga diisukan telah mengamankan 3 kursi Partai Gerindra.
Lantas yang menarik ditunggu, masing-masing kontestan akan memperebutkan sisa 6 kursi yang dimilki Partai Golkar, 1 kursi Partai Ummat dan 5 kursi di PPP.