KabarMakassar.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengumumkan telah melakukan transformasi besar-besaran pada lembaga pemerintah daerah yang bertanggung jawab atas penelitian dan pengembangan.
Transformasi ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas produksi dan meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian dan pangan, yang merupakan basis utama ekonomi daerah.
Junaedi Bakri selaku Penjabat Bupati Jeneponto , yang memimpin inisiatif ini mengungkapkan jika pengalamannya selama ditempatkan di daerah Bantaeng dan keterlibatannya dalam Bantaeng Technopark memberinya wawasan penting.
“Di Bantaeng, saya melihat dampak nyata dari rekayasa teknologi, termasuk adanya pabrik pupuk Slow Release Fertilizer (SRF),” ujarnya. Sabtu (22/6).
Dengan pengalaman ini, Junaedi Bakri sangat yakin bahwa hasil rekayasa teknologi dapat diimplementasikan di Jeneponto.
Junaedi juga berharap teknologi baru dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dapat diterima dan dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Jeneponto.
“Kami membutuhkan inovasi, terutama yang dapat mengatasi masalah minimnya ketersediaan air hujan,” jelasnya
Selain itu, Junaedi juga sangat memerlukan benih padi unggul yang tidak membutuhkan banyak air,” tambah edi sapaan akrab Pj Bupati Jeneponto
Menanggapi hal tersebut, Oetami Dewi, Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah, menyatakan bahwa kolaborasi antara BRIN dan Pemerintah Kabupaten Jeneponto sangat penting.
“Di bawah koordinasi BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah), Bupati dapat mengajukan permohonan untuk fasilitas riset atau produk inovasi yang dibutuhkan. Ini adalah langkah awal menuju kolaborasi yang lebih erat,” ujar Oetami.
Transformasi ini diharapkan dapat membawa teknologi dan inovasi terbaru untuk mengatasi tantangan di sektor pertanian dan pangan di Kabupaten Jeneponto, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.