KabarMakassar.com — Rangkaian puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-70 tahun Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar jalan sehat yang berlangsung di sekitar Kelurahan Pampang Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, Sabtu (22/06).
Menariknya, acara jalan sehat ini diwarnai dengan seruan Free Palestine dimana sejumlah civitas akademika UMI mengenakan baju hingga aksesoris Palestina.
Jalan sehat ini merupakan puncak perayaan Milad Ke-70 tahun UMI setelah sebelumnya berbagai rangkaian telah dilakukan seperti bakti sosial, sunat massal dan penyaluran sembako yang diperuntukkan kepada warga Kelurahan Pampang yang tepat berada disebelah Kampus UMI.
Rektor Universitas Muslim Indonesia, Prof Sufirman Rahman mengatakan jalan sehat ini diikuti sekitar 3.500 orang yang berasal dari unsur pimpinan yayasan, universitas, fakultas, dosen, karyawan, alumni, rumah sakit dan berbagai mitra-mitra UMI.
“Jalan sehat ini dimaksudkan agar semua komponen yang ada itu mendapatkan kesempatan untuk beramatamah secara sosial dan semua bisa mengikuti tanpa ada sekat-sekat bahwa hanya yang kerja di UMI bisa ikut tapi semuanya bisa ikut pegawai karyawan alumni bahkan purnabakti juga ikut tentu mempererat silaturahim dalam puncak acara 70 tahun UMI,” ungkapnya kepada wartawan, Sabtu (22/06).
Wakil Rektor V Bidang Kerjasama dan Promosi UMI, Prof Muh Hatta Fattah mengatakan rangkaian kegiatan Milad 70 tahun UMI diperuntukkan bagi warga Kelurahan Pampang seperti bantuan sembako, bakti sosial dan sunat massal agar dapat mendekatkan diri serta bersilaturahmi bersama warga sekitar.
Menurutnya, selama ini manfaat kehadiran UMI telah banyak dirasakan oleh banyak orang bahkan hingga tingkat internasional, namun pihaknya berupaya agar kehadiran UMI juga turut dirasakan oleh para warga di Kelurahan Pampang sebagai unsur masyarakat yang paling dekat dengan Kampus UMI.
“Ini rangkaian daripada milad ke 70 UMI hari ini, diawal rangkaian kemarin itu ada bakti sosial, penyaluran sembako ke masyarakat Pampang kemudian hari ini kita jalan sehat di sekitar Pampang. UMI sebagai kampus yang berada di area Urip Sumoharjo berharap tidak hanya dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Kota Makassar tapi juga harus dirasakan manfaatnya dari masyarakat yang terdekat dari kampus ini itu sebabnya kita hari ini jalan sehat di sekitar Pampang,” pungkasnya.
Pihaknya berharap kemajuan pembangunan dan kualitas UMI turut berbarengan dengan kemajuan warga Pampang.
“Hari ini adalah kita ingin mendekatkan UMI dengan masyarakat Pampang karena jangan sampai kita kemana-mana tapi masyarakat tidak merasakan kehadiran kita dan itu akan menggerakkan hati dan pikiran civitas akademika UMI agar bagaimana kemajuanUMI berbarengan dengan kemajuan masyarakat Pampang,” sambungnya.
Pihaknya menjelaskan berbagai rangkaian acara juga telah dilakukan untuk mendiskusikan dan membahas terobosan baru di usia 70 tahun UMI.
Ia menyebut di usia ke 70 tahun UMI akan akan dilahirkan Himne UMI yang nantinya akan dirumuskan dari sarasehan yang membahas dari berbagai perspektif.
“Nanti ada Sarasehan merumuskan himne UMI dari berbagai perspektif mulai dari sejarah, budaya dari agama dan tentu juga dari lirik dan syair musiknya,” sebutnya.
Selain itu, terobosan yang akan dilakukan di usia 70 tahun UMI dengan membuka Kampus UMI di Bantaeng dan IKN di Kalimantan.
Tak hanya itu, pertemuan kontribusi dan gagasan guru besar UMI juga dilakukan untuk membahas bagaimana berkontribusi terhadap pemerintahan yang baru ini dan tentang konsep pendidikan masa depan
“Sekarang 70 tahun itu selalu maknanya adalah kita bersyukur dan kedepan ingin hadir menjadi lebih jauh lagi sehingga kemarin kita ada rangkaian pertemuan kontribusi dan gagasan guru besar UMI yang membahas bagaimana berkontribusi terhadap pemerintahan yang baru ini dan tentang pendidikan masa depan. UMI terus kita kembangkan mutu dan kualitasnya dan sekarang Kitakan sudah hadir di Bantaeng dan sekarang proses untuk hadir di IKN dalam konsep yang berbeda namanya umi cyber university untuk dua daerah itu dan nanti juga ada namanya campus digital itu gagasan besar yang bakal kita hadirkan untuk UMI kedepan,” jelasnya.
Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMK, Mansyur Ramli menjelaskan 70 tahun UMI menunjukkan kedewasaan dan semoga dengan itu UMI semakin berkibar.
Pihaknya menyebut UMI memiliki semangat bagaimana membela kemanusiaan dan pembebasan Palestina dari serangan genosida Israel.
Bahkan, UMI menjadi kampus pertama di Sulsel memberikan sumbangan senilai Rp2 Miliar kepada Palestina sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian.
“Kita punya semangat bagaimana membela kemanusiaan yah itu kita sebagai institusi pertama yang memberi sumbangan ke Palestina sejumlah 2 Miliar sebagai bentuk keprihatinan kita terhadap kemanusiaan,” bebernya.
Menurutnya, masalah yang terjadi di Palestina bukan konflik agama melainkan konflik kemanusiaan yang memerlukan perhatian dan kepedulian seluruh negara-negara di dunia.
Sehingga UMI kata dia harus memberikan semangat kepada orang-orang Palestina untuk terus hidup dan memperjuangkan kebebasan mereka.
“Kita juga harus prihatin bahwa masalah Palestina bukan masalah agama tapi masalah kemanusiaan. Sehingga UMI juga harus memberikan semangat untuk orang disana untuk tetap hidup dan inshaAllah UMI terus memberikan semangat untuk kebebasan Palestina,” jelasnya.