KabarMakassar.com — Kemacetan parah sering terjadi di jalur dua arah yang sempit, di samping Lapangan Makkatang Sibali, Kelurahan Kallabirang, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Jalan yang menghubungkan rumah jabatan Bupati dan deretan rumah dinas kejaksaan serta pengadilan negeri Takalar ini menjadi titik kemacetan kendaraan roda dua, empat, dan enam dari pagi hingga sore, Jumat (21/06).
Jalur ini, yang merupakan tempat berkumpul anak muda dan pebisnis, semakin padat sejak banyaknya lapak makanan dan minuman yang menarik banyak pengunjung.
Hal ini menyebabkan kemacetan parah akibat parkir sembarangan. Kendaraan dari arah berlawanan sulit bergerak, memperparah situasi.
Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Takalar mengambil inisiatif positif.
Dimana, dishub melakukan sosialisasi dengan memasang rambu dilarang masuk dari arah barat ke timur bagi kendaraan bermotor roda empat dan sejenisnya, kecuali roda dua. Kendaraan mobil dan truk diarahkan untuk masuk dari arah timur ke barat.
Kepala Dishub Takalar Abdul Salam GauĀ mengungkapkan melalui Kabar Makassar bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Takalar untuk menutup akses dari arah barat ke timur.
“Kami memutuskan untuk menutup jalur tersebut karena rawan macet dan kecelakaan. Pengendara mobil dan motor parkir sembarangan, menyebabkan kemacetan panjang dan menghambat pengguna jalan lainnya,” ujarnya.
Jalur yang sempit dan adanya rumah jabatan dinas di sepanjang jalan tersebut memperburuk situasi. Pegawai dinas yang pulang dari kantor sering terjebak macet.
Untuk mengurangi kemacetan dan risiko kecelakaan, Dishub Takalar akan memantau penggunaan jalur satu arah selama sebulan penuh.
Dukungan datang dari warga setempat. Daeng Jarre, salah seorang warga, menyambut baik kebijakan ini.
“Saya sangat mendukung jalur satu arah. Kemacetan sering terjadi dari pagi hingga sore. Saya juga ingin menikmati suasana di sekitar lapangan Makkatang Sibali sambil berbelanja makanan dan minuman dingin tanpa terjebak macet,” katanya.
Ia menambahkan bahwa kemacetan membuatnya harus berputar balik dan membatalkan niatnya untuk menikmati sore di kota Takalar.
“Setiap sore, saya sering keliling dan menikmati keramaian di Butta Panrannuangku. Namun, ketika ingin melewati jalan di samping lapangan, saya selalu terhambat karena kendaraan besar yang parkir di dua jalur. Akhirnya, saya harus putar balik dan membatalkan niat untuk menikmati suasana sore.”
Kebijakan satu arah ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan kecelakaan di jalur sempit tersebut, sehingga lalu lintas menjadi lebih tertib dan aman bagi semua pengguna jalan.
Dishub Takalar berkomitmen untuk terus memantau dan mengevaluasi efektivitas kebijakan ini demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat.