kabarbursa.com
kabarbursa.com

Catat Kinerja Terbuak, IHSG Menguat di Sesi I Perdagangan Hari Ini

IHSG Diramal Terkoreksi Hari Ini, Dibuka di Rentang Level 7.168
Ilustrasi Saham (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Kamis (20/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 62,99 poin atau 0,94% ke level 6.789,91.

Sebanyak 288 saham naik, 253 saham turun, dan 227 saham stagnan. Sepuluh indeks sektoral menguat, dengan sektor keuangan mencatat kenaikan terbesar sebesar 2,19%, diikuti oleh sektor infrastruktur yang naik 1,05%, dan sektor energi yang naik 0,81%. Satu-satunya sektor yang melemah adalah sektor barang konsumen primer yang turun 0,45%.

Pemprov Sulsel

Total volume perdagangan saham di bursa mencapai 17,53 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 12,63 triliun.

Top Losers LQ45 Sesi I

1. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) (-2,50%)
2. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) (-1,63%)
3. PT Astra International Tbk (ASII) (-1,57%)

Diketahui, Bursa saham Indonesia mengalami penurunan signifikan sepanjang tahun ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat salah satu kinerja terburuk di antara bursa saham di Asia Tenggara, Asia-Pasifik, dan dunia.

Menurut data Bursa Efek Indonesia, hingga Rabu (19/6) kemarin IHSG turun sebesar 7,51%, kehilangan 545,88 poin sejak awal tahun. Di Asia Tenggara, IHSG berada di peringkat kelima dari enam negara utama, hanya mengungguli SETI (Thailand) yang mengalami penurunan sebesar 8,04%.

Secara regional, di Asia-Pasifik, IHSG berada di peringkat kedua terbawah dari 13 negara utama, kembali hanya lebih baik dari SETI. Di kancah global, IHSG berada di posisi 33 dari 36 negara utama, hanya unggul dari SETI, DSM Qatar (-10,35%), dan IBOV Brasil (-10,85%).

Ironisnya, indeks saham di berbagai negara lain mayoritas mencatat kenaikan sepanjang tahun ini. Di Asia Tenggara, VN Index (Vietnam) menjadi yang terbaik dengan kenaikan 13,24%, disusul oleh KLCI (Malaysia) yang menguat 9,98%. Di Asia-Pasifik, seluruh indeks saham menghijau, dengan TAIEX (Taiwan) melesat 29,44% dan Nikkei 225 (Jepang) melonjak 15,26%.

Di Benua Amerika, indeks MERVAL (Argentina) memimpin dengan kenaikan 67,52%, diikuti oleh COLCAP (Kolombia) yang naik 16,26%. Di wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA), indeks BIST100 (Turki) mencatat kenaikan tertinggi sebesar 40,17%, diikuti oleh OBX (Norwegia) yang naik 17,64%.

Dampak Ekspektasi Pelonggaran Moneter

Ekspektasi terhadap pelonggaran moneter menjadi faktor utama yang menguatkan bursa saham dunia. Bank Sentral Uni Eropa (ECB) telah menurunkan suku bunga acuan bulan ini, sementara Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) diperkirakan akan menurunkannya pada bulan September mendatang. Penurunan suku bunga membuat biaya ekspansi korporasi lebih murah, meningkatkan harapan investor akan laba perusahaan dan dividen yang lebih besar.

Penurunan IHSG lebih disebabkan oleh sentimen domestik. Meskipun Indonesia berhasil menggelar Pemilu dengan relatif lancar, tantangan ekonomi belum berakhir. Hal ini tercermin dari koreksi tajam yang dialami oleh bursa saham Tanah Air.