KabarMakassar.com — Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar, Muhyiddin Mustakim, akhirnya angkat bicara terkait insiden perundungan yang menimpa seorang siswa disabilitas di SMPN 4 Makassar, yang kini viral di media sosial.
Video berdurasi 11 detik yang tersebar menunjukkan siswa dengan keterbatasan fisik tersebut mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari teman-temannya, baik secara verbal maupun fisik.
Menanggapi hal ini, Disdik Makassar bergerak cepat dengan mengundang semua pihak terkait untuk membahas masalah ini, termasuk melibatkan Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Sulsel.
Disdik juga sedang menelusuri oknum-oknum yang menyebarkan video tersebut hingga menjadi viral. Menurut Muhyiddin, insiden ini terjadi sekitar sebulan yang lalu.
“Pengalaman kita di pendidikan menunjukkan banyak anak-anak kita diperalat oleh oknum tertentu untuk konten di TikTok, makanya ini juga harus kita telusuri,” kata Muhyiddin pada Sabtu (15/6) kemarin.
Namun, Muhyiddin menekankan bahwa pihaknya tidak ingin menuduh siapa pun secara langsung. Ia berharap pihak yang bertanggung jawab atas penyebaran video tersebut akan diperiksa oleh kepolisian, mengingat kasus ini sudah dilaporkan ke Unit PPA Polrestabes Makassar.
“Kami berharap oknum yang memviralkan ini siapa, perlu juga dipanggil,” tegasnya.
Saat ini, Disdik Makassar tengah berkomunikasi dengan pihak korban dan terduga pelaku untuk mencari solusi bersama atas kasus ini yang telah menjadi viral di media sosial.
Muhyiddin berharap baik korban maupun terduga pelaku tetap dapat bersekolah di SMPN 4 Makassar, meskipun korban berkeinginan untuk pindah sekolah akibat trauma yang dialaminya.
“Saya datangi orang tuanya, saya sepakat dengan orang tua semua karena anak ini menjadi kesayangan karena dia penyandang disabilitas yang punya prestasi luar biasa di sekolah ini,” ujar Muhyiddin.
Sebagai langkah pencegahan, pihaknya akan meningkatkan pengawasan di sekolah-sekolah untuk memastikan tidak ada lagi kejadian serupa di masa mendatang.
“Ini menjadi perhatian saya dan semua guru, saya sudah minta agar kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua supaya ke depan tidak terulang lagi,” tegas Muhyiddin.
Sebelumnya, diketahui kasus ini mulai viral pada Kamis (13/06) kemarin. Video berisi seorang siswa penyandang disabilitas terlihat dibully oleh teman-teman sebayanya.
“Setelah kami menerima laporan dari teman-teman saya langsung sampaikan dalam grup kepala sekolah, saya perintahkan untuk segera menindaklanjuti dan melakukan klarifikasi penanganan,” lanjutnya.
Muhyiddin menyebut dirinya telah menginstruksikan agar seluruh pihak terkait, termasuk orang tua dan guru, duduk bersama untuk mengklarifikasi situasi ini.
“Saya minta kepala sekolah PPDI Sulsel hadir bersama orang tua dan guru-guru. Kami dudukkan semua untuk klarifikasi.”
Setelah klarifikasi dilakukan, terungkap bahwa pihak sekolah tidak menyadari persoalan ini hingga kasus tersebut viral. Muhyiddin menyebut kasus ini harus diselesaikan mengingat sang korban merupakan siswa berprestasi.
“Anak ini tidak boleh tidak sekolah.” Kata Muhyiddin.
Lebih lanjut, Muhyiddin menyebut pihaknya memiliki komitmen untuk menjadikan kasus ini sebagai pembelajaran. Bahkan, anak tersebut akan diangkat sebagai duta pendidikan inklusi.
“Ini pembelajaran bagi kita. Bahkan anak ini kami akan jadikan sebagai duta. Itu komitmen kami dan PPDI. Kita sama-sama mengawal,” tegasnya.
Muhyuddin menyebut pihaknya telah menyatakan semua sekolah di Makassar sudah termasuk sekolah inklusi, sehingga tidak ada anak dengan disabilitas yang tidak mendapatkan pendidikan formal.
“Kami menyatakan bahwa semua sekolah di Makassar itu sudah sekolah inklusi. Jadi tidak ada anak yang disabilitas tidak mendapatkan pendidikan yang formal.” tegasnya.
Ia juga menyampaikan permintaan maaf atas insiden ini dan memastikan bahwa hal tersebut akan menjadi perhatian seluruh sekolah di Makassar.
“Tentu kejadian ini saya minta maaf dan ini jadi perhatian dan pembelajaran bagi kami. Ini akan jadi perhatian seluruh sekolah di kota Makassar.” lanjutnya,
Selain itu, Muhyiddin juga menekankan pentingnya program “Jagai Anakta” yang bertujuan untuk meningkatkan komunikasi antara pihak sekolah dan keluarga.
“Jadi harus ada komunikasi. Kita harus membangun komunikasi yang baik. Tentu dengan adanya kejadian ini kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak supaya kita melakukan pendampingan sehingga anak-anak tidak trauma.” tutupnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Danny Pomanto, juga menanggapi kasus ini. Ia berpesan kasus ini harus dikontrol dan diselidiki dengan baik.
“Saya sudah minta untuk diselidiki. Ini harus dikontrol dengan baik, saya tidak toleransi itu,” singkatnya.
Langkah cepat yang diambil oleh Disdik Makassar dalam menangani kasus perundungan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
Dalam rangka melindungi siswa, terutama yang memiliki kebutuhan khusus, penting untuk menerapkan tindakan preventif yang ketat dan memastikan lingkungan sekolah menjadi tempat yang aman dan mendukung bagi semua siswa.