kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Jadwal Shalat di Makassar dan Sekitarnya, Minggu 16 Juni 2024

Berikut Jadwal Shalat Makassar, Sabtu 23 November 2024
Ilustrasi Shalat (Dok : kabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Shalat merupakan ibadah wajib dan harus dilakukan umat Islam dengan ikhlas karena Allah semata. Oleh sebabnya, menjadi keharusan untuk mengetahui jadwal shalat di Makassar agar tidak terlewatkan.

Sebenarnya penentuan jadwal shalat berasal dari “Pergerakan Matahari ” yang dilihat dari bumi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan pelbagai kemudahan terus dibuat dan membuat lebih praktis dalam segala hal termasuk dalam beribadah khususnya shalat fardu.

Pemprov Sulsel

Jaman dahulu sebelum kaum muslimin menemukan hisab/perhitungan falak/astronomi, waktu shalat ditentukan berdasarkan pengamatan terhadap gejala alam dengan melihat langsung matahari. Kemudian berkembang dengan dibuatnya Jam Surya atau Jam Matahari serta Jam Istiwa atau sering disebut Tongkat Istiwa dengan kaidah bayangan matahari.

Sementara perintah melaksanakan shalat disebutkan langsung dengan jelas di dalam Al-Quran. Salah satunya ayat yang menjelaskan perintah shalat terdapat dalam surah Al-Baqarah Ayat 238 sebagai berikut:

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ

Artinya: “Jagalah semua shalat dan shalat wusta. Dan tegakkanlah (shalat) semata-mata karena Allah dengan khusyuk.”

Berikut jadwal shalat Makassar, Minggu (16/6) yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama RI.

Imsak: 04.37 Wita
Subuh: 04.47 Wita
Terbit: 06.05 Wita
Duha: 06.34 Wita
Zuhur: 12.07 Wita
Asar: 15.28 Wita
Magrib: 18.01 Wita
Isya: 19.15 Wita

Batas Waktu Shalat Fardu

Shalat wajib atas setiap muslim ini adalah shalat 5 waktu. Melaksanakan shalat fardhu 5 waktu tepat pada waktunya memiliki keutamaan yang sangat mulia. Dalam sebuah hadits, Abu ‘Abdirrahman ‘Abdullah bin Mas’ud RA menceritakan,

“Aku pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, ‘Amal apa yang paling dicintai Allah Ta’ala?’ Beliau Rasulullah SAW bersabda, ‘shalat pada waktunya.’ Lalu apa lagi?’, tanyaku. Beliau pun menjawab, ‘Berbakti kepada kedua orang tua.’ Kemudian apa lagi,’ tanyaku lebih lanjut. Maka beliau menjawab, “Jihad di Jalan Allah.’” (HR Bukhari dan Muslim)

Melansir dari situs resmi NU Online menjelaskan batasan waktu shalat fardu sebagai berikut:

Shalat fardhu yang berjumlah lima memiliki waktu yang telah ditentukan secara syariat. Ada permulaan, di mana shalat tidak sah dijalankan sebelum masuk permulaan waktu, dan ada batas akhir, di mana shalat harus dilaksanakan sebelum sampai batas akhir waktu. Hal ini selaras dengan Surat An-Nisa ayat 103:

إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

“Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”

1. Waktu shalat Subuh: dimulai terbitnya fajar sidiq hingga terbitnya matahari. Dalam hadis dijelaskan juga waktu pelaksanaan sholat Subuh

قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم -: وقت صلاة الصبح من طلوع الفجر ما لم تطلع الشمس

Artinya: Nabi SAW berkata, “Waktu sholat Subuh ialah sejak terbitnya fajar hingga terbitnya matahari.”

Terbitnya matahari menandakan waktu sholat Subuh sudah habis. Hal ini ditandai dengan hari yang makin terang seiring terbitnya matahari. Durasi waktu sholat Subuh dijelaskan dalam hadis berikut

أَنَّهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَسَأَلَهُ عَنْ وَقْتِ صَلاَةِ الصُّبْحِ قَالَ فَسَكَتَ عَنْهُ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم حَتَّى إِذَا كَانَ مِنَ الْغَدِ صَلَّى الصُّبْحَ حِينَ طَلَعَ الْفَجْرُ ثُمَّ صَلَّى الصُّبْحَ مِنَ الْغَدِ بَعْدَ أَنْ أَسْفَرَ ثُمَّ قَالَ ‏”‏ أَيْنَ السَّائِلُ عَنْ وَقْتِ الصَّلاَةِ ‏”‏ ‏.‏ قَالَ هَا أَنَا ذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ ‏.‏ فَقَالَ ‏”‏ مَا بَيْنَ هَذَيْنِ وَقْتٌ ‏”.

Artinya: Seorang laki-laki datang pada Rasulullah SAW, semoga Allah merahmatinya dan memberinya kedamaian, lalu bertanya waktu sholat Subuh. Nabi SAW, semoga Allah merahmatinya dan memberinya kedamaian, tidak menjawabnya tapi dia sholat Subuh saat cahaya pertama muncul di pagi hari. Pagi berikutnya, Nabi SAW sholat ketika hari lebih terang dan dia berkata, “Di mana laki-laki yang bertanya waktu sholat?” Seorang laki-laki menjawab, “Saya di sini ya Nabi.” Lalu Nabi SAW mengatakan,” Waktunya adalah di antara dua sinar ini.” (Muwatta Malik).

2. Waktu shalat Zuhur: dimulai sejak tergelincirnya matahari di ufuk barat hingga masuknya waktu ashar. Hal ini digambarkan dalam hadits riwayat Muslim no. 612:

“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Waktu dluhur ialah ketika matahari tergelincir, … sampai datangnya waktu ashar.”

3. Waktu shalat Ashar: dimulai sejak bayangan benda sama panjangnya dengan benda tersebut sampai terbenamnya matahari. Sebagaimana hadits riwayat Imam Bukhari No. 554:

“ …Barangsiapa mendapati satu rakaat shalat ashar sebelum matahari terbenam, maka ia telah mendapati waktu ashar.”

4. Waktu shalat Magrib: dimulai sejak terbenamnya matahari hingga hilangnya awan berwarna merah dari cakrawala. Sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim no. 612:

“Waktu maghrib berakhir hingga hilangnya awan merah dari cakrawala.”

5. Waktu shalat Isya: dimulai sejak selesainya waktu maghrib hingga terbitnya waktu fajar sebagai pertanda waktu masuknya sembahyang subuh.