KabarMakassar.com — Menjelang perayaan Idul Adha 2024, Bulog Makassar memastikan ketersediaan stok beras yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kepala Cabang Bulog Makassar, Karmila Hasmin Marinta, menyampaikan bahwa stok beras di Makassar saat ini mencapai 11.500 ton, jumlah yang dianggap sangat mencukupi hingga perayaan Idul Adha, bahkan hingga Akhir Desember 2024 mendatang.
“Alhamdulillah, stok beras yang ada di Makassar saat ini mencapai 11.500 ton, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Idul Adha nanti. Bahkan, hingga akhir tahun, stok ini akan terus bertambah berkat pengadaan dari dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Karmila, Jumat (14/06).
Selain memastikan ketersediaan stok untuk perayaan Idul Adha, Bulog Makassar juga telah mengatur penyaluran bantuan pangan secara rutin. Setiap bulan, penyaluran bantuan pangan di kota Makassar berkisar 450 ton. Hingga tahap kedua, yang mencakup periode April, Mei, dan Juni, stok beras masih sangat mencukupi dengan jumlah 11.500 ton yang tersedia.
“Kami telah melakukan penyaluran bantuan pangan pada tahap pertama dan kedua dengan alokasi masing-masing sekitar 1.300 ton. Tahap pertama mencakup Januari, Februari, dan Maret, sementara tahap kedua mencakup April, Mei, dan Juni. Setiap tahap, kami menyalurkan 450 ton per bulan, sehingga total penyaluran mencapai kurang lebih 1.300 ton per tahapan,” jelas Karmila.
Lebih lanjut, Karmila menyampaikan bahwa program bantuan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden RI Joko Widodo, akan berlanjut hingga tahap ketiga yang mencakup alokasi bulan Juli, Agustus, dan September.
“Kami berdoa bersama agar program bantuan pangan ini bisa terealisasi hingga tahap ketiga, sehingga masyarakat bisa tetap merasa nyaman dan mendapatkan kebutuhan pokok tanpa ada kepanikan atau kekhawatiran akan kekurangan stok di lapangan,” tambahnya.
Menghadapi musim kemarau, Karmila memastikan bahwa Bulog Makassar tidak hanya mengandalkan pengadaan lokal, tetapi juga siap menerima pasokan dari luar negeri jika diperlukan.
“Pengadaan suplai beras di Kantor Cabang Makassar bisa berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Jadi, tidak perlu panik karena Bulog tidak bekerja secara parsial, melainkan dalam skala nasional untuk memastikan ketersediaan stok di seluruh Indonesia,” jelas Karmila.
Terkait dengan kemungkinan kenaikan harga beras imbas stok pangan yang berkurang, Karmila meyakinkan masyarakat bahwa stok beras Bulog Makassar aman hingga akhir tahun 2024.
“Secara ketersediaan stok, Bulog Makassar memastikan bahwa stok aman hingga akhir tahun 2024. Saat ini, kami memiliki 11.500 ton beras yang ready dan jumlah ini akan terus bertambah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Karmila menyebut Bulog Makassar juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan distribusi beras berjalan lancar dan tidak terjadi kelangkaan di pasar. Menurutnya, pihaknya selalu berkoordinasi dengan distributor dan pedagang untuk memastikan distribusi beras berjalan lancar.
“Selain itu, kami juga memantau harga di pasar untuk mencegah spekulasi harga yang dapat merugikan konsumen,” tambah Karmila.
Upaya Bulog Makassar dalam menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga beras tidak hanya bertujuan untuk menghadapi perayaan Idul Adha, tetapi juga untuk menjaga ketahanan pangan jangka panjang di wilayah ini.
“Kami berkomitmen untuk terus menjaga ketersediaan stok beras dan stabilitas harga, tidak hanya untuk menghadapi momen-momen tertentu seperti Idul Adha, tetapi juga untuk memastikan ketahanan pangan jangka panjang bagi masyarakat Makassar,” jelas Karmila.
Masyarakat diimbau untuk tidak panik dan tetap tenang dalam menghadapi isu-isu terkait ketersediaan dan harga beras.
Bulog Makassar berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan ketersediaan beras tetap aman dan harga tetap stabil.
Dengan berbagai langkah yang telah diambil, Bulog Makassar optimis bahwa ketersediaan dan distribusi beras akan tetap terjaga dengan baik, sehingga masyarakat dapat merayakan Idul Adha dengan tenang dan tanpa kekhawatiran terkait kebutuhan pokok.
Bulog Makassar juga berkomitmen untuk terus memantau situasi dan melakukan langkah-langkah antisipatif agar tidak terjadi kelangkaan atau kenaikan harga yang signifikan.
Diketahui, Pemerintah Kota Makassar melaksanakan penyaluran cadangan pangan tahap kedua bagi warganya hari ini, Jumat (14/06). Penyaluran ini menyasar 45.904 jiwa penerima manfaat yang telah terdaftar dan tervalidasi oleh pemerintah kota.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan Makassar (DTP), Alamsyah Sahabuddin, menyebut berdasarkan surat keputusan Wali Kota Makassar, setiap penerima bantuan pangan akan mendapatkan 10 kg beras per bulan.
Penyaluran ini akan dilakukan oleh Bulog Makassar bersama pemerintah kota, dengan total bantuan yang akan disalurkan pada tahalan kedua ini sebanyak 459,4 ton beras selama tiga bulan ke depan.
Awal penyaluran yang dilakukan hari ini dirangkaikan dengan Pengukuhan Ketua Forum Dewan Lorong, dam pelaksanaan penyaluran tahap kedua ini, sebanyak 1.500 orang menerima manfaat bantuan pangan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung kebutuhan pokok masyarakat dan memastikan tidak ada yang mengalami kekurangan pangan di tengah kondisi ekonomi yang masih menantang.
“Total penerima bantuan pangan pemerintah berdasar surat keputusan wali kota makassar sebanyak 45.904 jiwa, yang masing-masing mendapatkan 10kg per bulan, dan hari ini dihadiri oleh 1.500 penerima manfaat,” katanya, Jumat (16/06).
Ke depan, pemerintah kota akan terus memantau situasi dan kondisi di lapangan untuk memastikan bahwa bantuan pangan ini dapat terus disalurkan tepat waktu dan tepat sasaran.