kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Berpotensi Lanjutkan Koreksi Awal Perdagangan Pekan Ini

Akhiri Penguatan, IHSG Melemah Tipis ke level 7.787
Ilustrasi Saham (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 1,10% atau 76,95 poin, mengakhiri perdagangan pekan lalu di level 6.897,95 pada Jumat (7/6). Diperkirakan, IHSG masih berpotensi melanjutkan koreksi pada awal pekan ini, Senin (10/6).

Indikasi bearish continuation terlihat dari pola three black crows yang terbentuk, serta pelebaran negative slope pada indikator Moving Average Convergence/Divergence (MACD).

Pemprov Sulsel

Berdasarkan analisis teknikal tersebut, IHSG berpotensi bergerak dalam area koreksi di kisaran 6.860 – 6.880 pada perdagangan hari ini.

Minggu ini akan dipenuhi oleh berbagai rilis data penting yang menjadi perhatian investor dari skala global, regional, hingga domestik.

Secara global, perhatian tertuju pada keputusan suku bunga The Fed yang diperkirakan tetap di level 5,50% saat diumumkan pada Kamis (13/6). Pidato dari pejabat The Fed diharapkan memberikan petunjuk mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga pada September 2024. Selain itu, data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pada Rabu (12/6) diperkirakan stabil di 3,40%, yang dapat memperbesar peluang pemangkasan suku bunga tersebut.

Di Eropa, Inggris menantikan rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) bulan April 2024 yang diprediksi tumbuh sebesar 0,70%. Dari Jepang, keputusan suku bunga diperkirakan tetap di level 0,10%, dan rilis data pertumbuhan PDB tahunan final kuartal I-2024 yang diperkirakan turun ke level -0,20% dari kuartal sebelumnya yang berada di 0,40%.

Di dalam negeri, investor menunggu rilis data penjualan ritel yang diperkirakan tumbuh ke level 11% dari bulan sebelumnya yang berada di angka 9%. Selain itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga diperkirakan tetap stabil dalam zona optimis (>100), dengan kemungkinan sedikit naik ke level 128 pada Mei dari 127,70 pada April.

IHSG masih berpotensi terkoreksi untuk menguji level 6.843 – 6.884 sekaligus menutup gap yang ada. Selain itu, rilis data inflasi dari China dan AS serta keputusan Fed Funds Rate (FFR) dari The Fed akan menjadi sentimen utama.

Para investor disarankan untuk mencermati saham-saham tanpa special notation dan memperhatikan likuiditas secara teknikal, terutama yang menunjukkan kenaikan harga dan volume. Saham-saham yang direkomendasikan antara lain ICBP dengan target harga Rp 10.750 – Rp 10.900, AVIA di level Rp 570 – Rp 590, dan DEWA di harga Rp 65 – Rp 70. Saham lain yang juga patut diperhatikan meliputi AKRA, INDY, ISAT, ASSA, NCKL, dan JPFA.