kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Polisi Selidiki Teman Lelaki Wanita yang Diduga Tewas Dalam Wisma

Polisi Selidiki Teman Lelaki Wanita yang Diduga Tewas Dalam Wisma
Kasat Reskrim Polres Bulukumba, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Abustam (Dok : ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Aparat Kepolisian Polresta Bulukumba, Suulawesi Selatan masih mendalami kasus meninggalnya EL warga Kecamatan Kajang, kabupaten Bulukumba yang juga merupakan salah satu karyawan salon kecantikan di Kabupaten Bulukumba.

Kasat Reskrim Polres Bulukumba Ajun Komisaris Polisi, (AKP) Abustam yang dikonfirmasi Minggu, (09/06) mengatakan kalau kasus tersebut masih dalam proses.

Pemprov Sulsel

”Ini kita masih lakukan penyelidikan sebab meninggalnya almarhumah,” ungkapnya
melalui WhatsApp, Minggu (9/6).

Sementara itu, terkait teman lelaki korban, AB yang diduga bersama korban di Wisma hingga kini masih dalam pencarian. Ia juga mengatakan kalau kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap pekerja yang ada di Wisma Matahari, dimana korban menginap sebelum meninggal dunia.

“Untuk teman lelaki yang diduga bersama almarhumah Masih kita cari identitas lengkap dan tempat tinggalnya,” ungkap Mantan Kasat Reskrim Sinjai ini.

Pasca kematian EL, diketahui aparat kepolisian langsung datang ke Wisma pada Jumat malam, 7 Juni 2024 juga sempat mengumpulkan bukti-bukti berupa rekaman CCTV.

Sementara itu, terkait dugaan meninggalnya korban didalam Wisma, Andi Heri pengelolah wisma yang dikonfirmasi melalui via telpon selulernya membantah kalau korban EL meninggal di dalam kamar wisma.

”Tidak benar itu informasi kalau dia meninggal di dalam wisma. Almahrum meninggal di RS itu,” ujar Andi Heri.

Heri menjelaskan kalau korban EL bersama dengan teman lelakinya berinisial AB tamu wisma yang masuk dari Kamis malam 6 Juni 2024 sekitar pukul 23:00 WITA.

Korban EL masuk ke wisma dan memesan satu kamar dengan teman lelakinya dan pada Jumat pagi 7 Juni 2024 sekitar pukul 8:00 WITA. Korban sempat mengalami sakit dan pingsan kemudian teman korban AB meminta agar petugas wisma untuk membantu korban diangkat ke dalam mobil untuk dibawa ke RS, kemudian setelah mendapatkan pertolongan oleh pihak medis korban meninggal dunia.

”Ini pengakuan dari pekerja saya, kalau EL tidak meninggal di dalam wisma tapi setalah sampai di RS,” tegas Heri.

Menurut Direktur RSUD Sultan Daeng Radja, dr H Rizal mengatakan, jika korban sudah dalam kondisi meninggal dunia sebelum sampai ke RS.

”Almarhumah sudah meninggal memangmi sebelum ditagani pihak medis di RS,” ujarnya.

Hal itu diketahui setelah almarhumah diperiksa di Instalasi Gawat Darurat (IGD) nadi sudah tidak teraba, tensi tidak dapat diukur, bahkan sudah dilakukan resusitasi jantung paru tidak ada respon sama sekali.

Ditanya soal adanya keganjalan seperti tanda-tanda tindak kekerasan dr H Rizal mengaku pihaknya tidak melakukan pemriksaan terkait hal itu, karena tidak ada permintaan dari pihak kepolisian sendiri.