kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Izin Kerap Jadi Masalah, Wali Kota Makassar Serukan Penyempurnaan OSS

Izin Kerap Jadi Masalah, Wali Kota Makassar Serukan Penyempurnaan OSS
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto.
banner 468x60

KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, menyatakan pentingnya penyempurnaan sistem Online Single Submission (OSS) dalam mengatasi masalah sosial yang tidak terdeteksi oleh sistem.

Menurutnya, penyempurnaan OSS menjadi salah satu yang penting.

Pemprov Sulsel

“OSS tidak memiliki mata dan hati, tidak tahu kalau di kiri dan kanan ada sensitivitas sosial yang tidak bisa diukur oleh sistem, hanya bisa diukur oleh persoalan nyata di lapangan,” ujarnya.

Danny Pomanto berkomitmen membawa aspirasi ini ke otoritas OSS, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman sistem terhadap persoalan nyata yang dihadapi masyarakat.

“Saya akan bawa ke otoritas,” tegasnya.

Dia mencontohkan selain izin W Super Club milik Hotman Paris yang baru-baru ini menuai kontroversi, ada pula masalah penerbitan izin usaha yang panti pijat atau bengkel di tengah real estate yang meresahkan warga.

Menambahkan pernyataan Wali Kota, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar, Helmy Budiman, menjelaskan masalah OSS seringkali terjadi karena kewenangan yang dipegang oleh pihak provinsi atau pusat tidak melibatkan pemerintah kota.

“Contohnya, izin untuk Super Club yang mungkin berdekatan dengan masjid atau ada hal lain yang perlu ditelusuri terlebih dahulu. Pemerintah kota sering kali tidak dilibatkan, dan kami baru mengetahui setelah izinnya terbit,” jelas Helmy.

Helmy juga menggarisbawahi bahwa cross-check lapangan dilakukan oleh pihak yang berwenang di provinsi, sehingga pemerintah kota sering kali tidak terlibat dalam proses tersebut.

“Tidak ada campur tangan dari lurah dan kecamatan dalam proses ini,” katanya.

Pemberian izin melalui OSS, menurut Helmy, melewati beberapa tahapan penting yang dapat menyulitkan penegakan aturan di tingkat kota.

“Tidak hanya Super Club yang menjadi masalah, tetapi banyak klub malam lainnya yang mungkin tidak memiliki izin lengkap atau beroperasi tidak sesuai dengan peruntukannya,” tambahnya.