KabarMakassar.com — Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog, Mokhamad Sutamto, mencatat penyaluran jagung pada tahun 2024 telah mencapai 303.153 ton hingga awal Mei. Namun, penyaluran ini menghadapi berbagai kendala yang mempengaruhi efektivitas distribusi.
Di wilayah Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), realisasi penyaluran jagung tercatat sebesar 349.000 kilogram dari total pagu 5,8 juta kilogram. Angka ini menunjukkan masih banyak jagung yang perlu disalurkan untuk memenuhi target.
Salah satu kendala utama dalam penyaluran adalah penurunan harga jagung lokal saat musim panen, yang membuat peternak lebih memilih membeli jagung lokal dibandingkan jagung yang disalurkan oleh Bulog. Hal ini mempengaruhi permintaan jagung yang disediakan oleh Bulog.
Selain itu, kemampuan keuangan peternak yang terbatas juga menjadi hambatan dalam pembelian jagung dalam jumlah besar. Banyak peternak yang tidak mampu membeli jagung dalam volume besar yang ditawarkan, sehingga penyaluran menjadi tidak optimal.
“Distribusi stok jagung juga menghadapi tantangan logistik. Stok jagung impor hanya tiba di Jawa Timur dan DKI Jakarta-Banten,” singkatnya.