kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Ketersediaan Hewan Kurban 2024 Capai 135.359 Ekor di Sulsel

Jelang Idul Adha, DP2 Makassar Turunkan 100 Dokter Hewan
Salah seorang pedagang ternak hewan kurban di Makassar. Dok KabarMakassar.com
banner 468x60

KabarMakassar.com — Menjelang perayaan hari raya Idul Adha 2024/1445 hijriah, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memastikan ketersediaan ternak hewan kurban di 24 kabupaten/kota.

Dimana hewan kurban tahun ini yakni sapi-kerbau sebanyak 86.331 ekor, 49.028 ekor kambing dengan total total 135.359 ekor.

Pemprov Sulsel

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan Nurlina Saking saat dikonfirmasi, Kamis (30/5).

“Untuk kebutuhan hewan kurban di Sulsle tahun ini sangat terpenuhi bagi umat muslim yang ingin berkurban,”ucap Nurlina Saking.

Terkait kondisi ternak sapi maupun kambing, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel masih intensif melakukan pemantauan di lapangan. Hal itu meminimalisir hewan kurban yang terjangkit virus jembrana.

“Jadi alhamdulillah serangan penyakit sangat terkendali di Sulsel,”terangnya.

“Kami imbau juga bagi kaum muslim yang berkurban agar memeriksa terlebih dahulu kondisi kesehatan ternak dan mendapatkan surat resmi dari instansi terkait atau pemerintah daerah setempat,”sambung Nurlina Saking.

Lebih jauh dikatakan, bahwa soal pemeriksaan ternah hewan kurban pihak Pemprov maupun Pemda menyediakan vaksin secara gratis.

Selain vaksin, pihak petugas medis atau dokter hewan juga aktif melakukan pemeriksaan secara mandiri sesuai permintaan pemilik ternak.

“Kalau vaksin dilaksanakan 100 saat mendekati Idul Adha,”tandasnya.

Untuk diketahui, penyakit Jembrana adalah penyakit hewan menular pada sapi yang disebabkan oleh virus Jembrana. Penyakit ini bersifat akut dan menimbulkan tanda klinis yang jelas pada sapi bali (Bos javanicus domesticus), sedangkan pada jenis sapi lainnya hanya bersifat subklinis dan tidak menunjukkan tanda klinis yang nyata.

Penyakit Jembrana merupakan penyakit yang hanya ditemukan di Indonesia, kasusnya pertama kali ditemukan di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali pada dan kini telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia.

Senada ditambahkan Sriyanti Haruni Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel.

Menurut ketersediaan hewan kurban setiap tahunnya selalu terpenuhi oleh masyarakat yang berkurban.

“Untuk tahun ini kebutuhan hewan kurban diperkirakan sekitar 46.963 ekor,”ujarnya.

Sementara itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo akan kembali berkurban di Sulsel. Dimana tahun 2023 lalu, Jokowi berkurban satu ekor sapi berat 1 ton di Kabupaten Bone, Sulsel.

Total pemotongan kurban Tahun 2023 :
Sapi 43.750 ekor
Kerbau 56 ekor
Kambing 3157 ekor
Total 46.963

Ketersediaan Ternak Hewan Kurban Tahun 2024 :

1. Sapi-Kerbau 86.331 ekor
2. ⁠Kambing 49.028 ekor
Total 135.359

Sementara itu, salah seorang pedagang sapi qurban yang ditemui mengatakan tahun 2024 mengalami kenaikan harga berkisar 1juta hingga 2 juta per ekor.

“Tahun lalu harga sapi dengan berat 60 Kg dijual 10 juta – 11juta per ekor, sekarang menjadi harga Rp 12 juta atau Rp 11,5 juta per ekor. Ada kenaikan Rp 1-2 juta per ekor,” kata Daeng Bunga salah seorang pedagang sapi Qurban asal Gowa , Kamis (30/5).

Daeng Bunga juga menyebut kenaikan harga disebabkan permintaan sapi qurban meningkat.

“Bukan di Makassar saja, tapi ada pesanan juga dari Kalimantan. Beberapa pedagang mengirim sampai 100 ekor satu pedagang” jelasnya.

Sedangkan pemenuhan stok sapi lokal Daeng Bunga mendapatkan dari daerah Kabupaten Gowa dan Sinjai. Bahkan banyak juga berasal dari daerah Plores Nusa Tenggara Timur (NTT).