kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Danny Pomanto, Mendagri Tito, dan AHY Bahas Kebijakan Air di 10th WWF

Danny Pomanto, Mendagri Tito, dan AHY Bahas Kebijakan Air di 10th WWF
(Foto : IST).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, turut serta dalam diskusi tentang kebijakan pemerintah daerah terkait manajemen air dalam 10th World Water Forum (WWF) 2024 yang berlangsung di Bali.

Forum ini mengangkat tema “Local and Regional Governments Champion Transformative Action in a Pivotal Moment of the Global Political Agenda”.

Pemprov Sulsel

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam manajemen air.

Menurut Tito, kerjasama antar negara dalam pengelolaan air akan mempengaruhi sistem politik yang ada di masing-masing pemerintahan, baik itu demokrasi, otoritarian, desentralisasi, maupun sentralisasi.

“Air tidak mengenal sistem politik, oleh karena itu kita harus memperlakukannya sebagai sekutu, bukan musuh. Tugas kita adalah membagi peran antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota,” kata Tito dalam konferensi pers di Hotel BNDCC, Nusa Dua, Bali, Rabu (22/5).

Tito juga mengusulkan perlunya deklarasi bersama dan panduan (guidance) bagi pemerintah daerah, yang mencakup aspek pendidikan, perencanaan, penganggaran, dan isu-isu terkait air lainnya. Ia menekankan bahwa air seharusnya tidak dianggap sebagai musuh meski sering menjadi sumber bencana seperti banjir dan kekeringan.

Mantan Kapolri itu juga menyatakan bahwa usulan untuk mendirikan lembaga khusus pengelolaan air perlu dipertimbangkan, meskipun bukan dalam wewenangnya. Dengan pertumbuhan populasi dunia yang semakin meningkat, sementara sumber daya seperti energi, makanan, dan air tetap terbatas, pengelolaan air menjadi semakin krusial.

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono menambahkan bahwa integrasi dan sinkronisasi manajemen air dari tingkat pusat hingga tingkat paling bawah sangat penting. Ia menyoroti bahwa beberapa negara telah lebih dulu mendirikan institusi semacam ini, dan Indonesia perlu belajar dari mereka.

“Sebuah badan kewenangan baru, seperti badan air nasional, diharapkan dapat menjadi wadah yang efektif untuk penataan manajemen air dan menghadapi krisis air di masa mendatang. Namun, ini adalah gagasan yang perlu didiskusikan lebih lanjut di forum internasional,” ujar AHY.

Danny Pomanto bersama para tokoh lainnya berperan dalam mengusulkan rekomendasi dan berbagi pengalaman di forum ini, diharapkan dapat menghasilkan langkah konkret untuk pengelolaan air yang lebih baik dan berkelanjutan.