KabarMakassar.com — Jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, menyentuh angka 6.816 dari 187.446 jumlah angkatan kerja pada tahun 2023.
Saat ini, rata-rata warga yang menganggur berada pada usia yang produktif. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Maros, Chaidir Syam, Selasa (21/5).
“Data terbaru dari Badan Pusat Statistik, angka pengangguran di Maros yakni 6.816 berdasarkan angkatan kerja usia 15 tahun ke atas,” ujarnya.
Lalu, ia menyebutkan bahwa warga dengan tingkat pendidikan SMA yang paling banyak menganggur, kemudian disusul tamatan S1 dan SMP.
“Yang menganggur tamat SD 1,79 persen, tamat SMP 3,03 persen, tamat SMA 5,48 persen, tamat S1 4,99 persen,” kata mantan Ketua DPRD Maros ini.
Kendati demikian, Ketua PMI Maros ini mengklaim adanya penurunan jumlah pengangguran jika dibandingkan pada tahun 2022.
Pada tahun 2022, angka pengangguran terbuka mencapai 8.424 dari 167.196 dari total jumlah angkatan kerja.
“Jadi ada penurunan jumlah dari tahun 2022, yakni 8.424 orang menjadi 6.816 pada tahun 2023,” ungkapnya.
Penurunan angka tersebut, dinilai tak lepas dari sejumlah program yang digenjot pemerintah daerah.
“Alhamdulillah berbagai program kita terus laksanakan dan maksimalkan salah satunya kita dorong pemuda-pemudi kita menjadi petani millenial di bidang pertanian dan saat ini sudah mencetak 8000 petani milenial,” ucapnya.
Tak hanya itu, juga dilakukan peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan-pelatihan yang bekerja sama balai diklat industri.
“Kemudian kerjasama dengan perbankan dan PNM untuk UMKM di Kabupaten Maros dan sudah ada sekitar 28.000 UMKM binaan PNM dan beberapa bantuan ke UMKM kita,” tutupnya.
Tak lupa, ia juga berharap dengan berbagai program tersebut, angka pengangguran di Kabupaten Maros, bisa terus menurun tiap tahunnya.