kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

DLH Makassar Fokus Tingkatkan RTH di Sekitar Stadion Sudiang

DLH Makassar Fokus Tingkatkan RTH di Sekitar Stadion Sudiang
Ilustrasi RTH (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Ferdy Mochtar, menyoroti pentingnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam mengatasi genangan air dan meningkatkan kualitas udara khususnya dalam lingkup Stadion Sudiang.

Ia menyebut, setelah dilakukan peninjauan kawasan pembangunan Stadion bertaraf internasional Sudiang, Ferdy mencatat wilayah tersebut memiliki daerah yang relatif basah dengan rembesan air besar, khususnya saat musim hujan. Oleh karena itu, peningkatan RTH menjadi solusi utama.

Pemprov Sulsel

“Saat ini RTH kita hanya sekitar 11 persen, masih jauh dari target nasional,” kata Ferdy.

Ia menegaskan pihaknya siap mendukung penanaman pohon di titik-titik yang telah ditentukan, dan berapapun kebutuhan pohon yang diperlukan, pihaknya siap memenuhinya.

Ia juga menyenht berdasar tinjauan terbaru mengarahkan penanaman RTH di area belakang stadion olahraga, yang rentan terhadap banjir saat hujan deras.

“RTH adalah solusi untuk menahan sumber serapan dan sumber oksigen yang bagus,” tambah Ferdy.

Untuk luasan area yang akan ditanami, Ferdy mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Dinas Provinsi, untuk menentukan titik-titik dan luas area yang akan dihijaukan.

Selain itu, pengembangan RTH juga akan menyertakan penataan jalur infrastruktur utama di kawasan tersebut.

Ferdy juga menargetkan penanaman sekitar 5000 pohon atau lebih, dengan jenis pohon yang direkomendasikan adalah Ketapang Kencana.

“Jenis pohon ini relatif bagus, kuat, dan tahan terhadap kondisi aspal,” ujarnya.

Terkait anggaran, Ferdy menjelaskan bahwa belanja kebutuhan pohon akan dilakukan melalui Pemkot DLH.

Jika terdapat kekurangan, pihaknya akan bekerja sama dengan balai kehutanan provinsi yang sering menyediakan bibit pohon dalam jumlah besar.

“Secara terperinci belanjanya pasti melalui Pemkot, kalau ada kekurangan saya kira ada beberapa balai di kehutanan provinsi sering mengadakan pembibitan pohon dan mereka tersedia dalam jumlah banyak kapanpun dibutuhkan,” tutupnya.