KabarMakassar.com — Dalam upaya meningkatkan serapan tenaga kerja yang berkualitas, Pemerintah Kota Makassar telah menetapkan fokus pada pengembangan skill.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar, Nielma Palamba menyebut kolaborasi antara perusahaan dan lembaga pelatihan menjadi kunci utama dalam menyelesaikan tantangan ini.
“Perusahaan kini lebih mengutamakan karyawan yang memiliki sertifikasi dibandingkan hanya dengan ijazah,” ungkapnya.
Ia memberkan, baru-baru ini telah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan balai besar pelatihan kerja (BBLK)yang disaksikan oleh menteri beberapa waktu lalu.
Ia menyebut, MoU ini secara garis besar juga sebagai upaya memastikan bahwa pelatihan tenaga kerja terarah dan efektif.
“kita sharing data, selama ini banyak warga Makassar yang dilatih balai besar tanpa kami ketahui, sehingga kemarin saya minta untuk Sharing data terkait warga makassar yang sudah ikut pelatihan sertifikasi,” lanjutnya
Nielma juga menyebut kerja sama dengan pihak-pihak terkait juta menjadi langkah strategis dalam melatih angkatan tenaga kerja.
“Ada asian development bank bekerja sama dengan kami untuk melakukan pelatihan. Karena kalau kita mengandalkan APBD biar berapa triliun dianggarkan tidak akan mengcocer semua, makanya kita cari alternatif lain untuk bisa melatih,” terang Nielma.
Lebih lanjut, pelatihan yang diselenggarakan didasarkan pada kebutuhan pasar kerja lokal. Apalagi, Makassar sebagai kota jasa dan perdagangan, maka pelatihan yang ditawarkan berkaitan dengan sektor perdagangan dan pemasaran.
“Dalam upaya untuk memastikan kesuksesan program pelatihan, kami berupaya memastikan bahwa peserta memiliki minat dan bakat yang sesuai dengan pelatihan yang mereka ikuti. Dengan demikian, diharapkan output dari pelatihan ini akan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja,” tutupnya.