KabarMakassar.com — Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengumumkan industri perbankan Indonesia pada Maret 2024 menunjukkan ketahanan yang kuat meskipun terjadi volatilitas di pasar keuangan global.
Data menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas ROA meningkat menjadi 2,62 persen dan NIM mencapai 4,59 persen, menandakan performa yang solid dibandingkan bulan sebelumnya.
Meskipun demikian, permodalan perbankan sedikit turun menjadi 26,00 persen, tetapi tetap memberikan bantalan yang kuat untuk mengatasi risiko di tengah ketidakpastian global.
“Pertumbuhan kredit terus meningkat baik secara month to month (mtm) maupun secara tahunan, dengan Kredit Investasi menjadi yang tumbuh tertinggi,” katanya.
Sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan positif, mencapai Rp8.601 triliun pada Maret 2024, dengan giro sebagai kontributor pertumbuhan terbesar.
Likuiditas industri perbankan dinilai memadai, sementara kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL net dan NPL gross yang stabil.
Hasil stress test yang dilakukan OJK menunjukkan bahwa volatilitas nilai tukar rupiah tidak berdampak signifikan terhadap permodalan bank, mengingat posisi devisa neto perbankan Indonesia yang masih kuat.
Selain itu, OJK juga menjalankan tindakan pengawasan yang tegas dengan mencabut izin usaha beberapa lembaga keuangan mikro (BPR) serta menindak rekening-rekening perbankan yang terlibat dalam judi online.
“Sebanyak 5.000 rekening perbankan telah ditindak sejak akhir tahun lalu, sebagai langkah untuk memperkuat integritas industri perbankan dan melindungi konsumen,” tutupnya.