KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, angkat bicara terkait fenomena heat wave atau gelombang panas yang belakangan ini terjadi di Indonesia.
Danny menyebut heat wave atau gelombang panas perlu diwaspadai, terutama karena adanya fenomena super El NiƱo.
Menurut Danny, Makassar tak berdampak langsung pada fenomena heat wave, sebab Indonesia terutama wilayah Makassar, jarang mengalami gelombang panas akibat letaknya yang berada di khatulistiwa.
“Biasanya kan ada gelombang dingin dan panas, kalau di Thailand itu dia agak ke utara, kalau kita saya kira agak jarang gelombang panas karena memang sudah panas memangmi. Karena jarak matahari, sementara kita ada di equador,” katanya.
Meski demikian, dia menekankan pentingnya antisipasi terhadap kekeringan yang mungkin terjadi akibat fenomena tersebut.
Dalam menghadapi potensi gelombang panas, Danny menghimbau warga untuk tetap berada di rumah dan meningkatkan penanaman pohon sebagai salah satu upaya mitigasi.
“Himbauanya, saya kira kalau pun ada gelombang panas harus tetap dirumah, perbanyak pohon,” singkatnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan prediksi bahwa bulan Mei akan menjadi awal musim kemarau di sejumlah wilayah Indonesia pada tahun 2024. Dampak dari musim kemarau ini adalah kenaikan suhu udara yang cukup signifikan.
Diketahui, heat wave atau gelombang panas, terjadi ketika udara panas terperangkap di suatu wilayah sebagai hasil dari anomali dalam dinamika atmosfer. Kondisi ini dikategorikan sebagai gelombang panas ketika periode cuaca panas yang tidak biasa ini berlangsung selama lima hari berturut-turut.