KabarMakassar.com — Pada pembukaan perdagangan hari ini, mata uang Rupiah mengalami penguatan. Hal ini terjadi setelah Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan laju suku bunganya kemarin.
Menurut data yang dilaporkan, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS, yang diperdagangkan antar bank di Jakarta pada Kamis (2/5) menguat sebesar 34 poin atau 0,21 persen menjadi Rp16.225 per dolar USD.
Hal ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di level Rp16.259 per USD.
Keputusan The Fed untuk tidak mengubah suku bunga, yang berada pada level tertinggi dalam 22 tahun, yaitu 5,25 persen hingga 5,5 persen, menjadi faktor utama dalam penguatan nilai tukar rupiah.
Langkah ini diambil mengingat data konsumen baru-baru ini yang menunjukkan peningkatan inflasi.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) juga telah mengumumkan kenaikan BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25 persen. Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang diselenggarakan pada 23-24 April 2024.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa kenaikan suku bunga ini bertujuan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak buruknya risiko global.
Penguatan rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini memberikan harapan akan kestabilan mata uang lokal di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global yang terus berlangsung.
“Kenaikan suku bunga ini untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari kemungkinan memburuknya risiko global,” katanya.