KabarMakassar.com — Pj Bupati Jeneponto, Junaedi Bakri menyatakan tingginya angka kemiskinan yang saat ini mendera Butta Turatea didominasi sektor pertanian.
“Secara proporsi, kita di Jeneponto sebagian besar bekerja di sektor pertanian berarti sebagian besar yang miskin itu adalah saudara-saudara kita beraktivitas sebagai petani,” ujar Junaedi Bakri saat di konfirmasi di ruang kerjannya belum lama ini.
Menurut Junaedi, masalah itu muncul lantaran dipengaruhi oleh beberapa masalah klasik yang timbul di sektor pertanian. Seperti, harga padi maupun jagung anjlok saat panen raya tiba.
Bahkan kata dia, selama dirinya menjabat sebagai Pj. Bupati Jeneponto, masalah tersebut kerap Ia temukan di lapangan. Sebab Pemerintah jarang sekali memperhatikan hal ini.
“Karena semuanya diserahkan ke mekanisme pasar bebas sebab hukum pasar kan seperti itu, ketika suplainya tinggi pasti harga akan anjlok,”
Oleh sebab itu, Junaedi Bakri berharap agar pemerintah harus selalu hadir ditengah-tengah persoalan di masyarakat sehingga solusinya pemerintah harus dapat menetapkan berapa harga pokok produksi untuk komoditi-komoditi tertentu.
Contohnya saja, jagung hibrida dengan harga Rp 3 ribu demikian halnya padi dan lain sebagainya.
“Kalau modalnya Rp 4 ribu per kilogram tidak boleh pedagang membeli harga 4 ribu juga. Tetapi harus pemerintah yang menghitung setiap saat, updating data, berapa HPPnya komoditi yang dihasilkan petani karena secara nasional juga pemerintah sudah tetapkan harga acuan sehingga kita bisa yakinkan petani tidak akan merugi lagi,” imbuhnya.
Apabila kondisi ini dapat diperbaiki maka secara otomatis pendapatan para petani meningkat, kesejahteraan juga akan meningkat sehingga angka kemiskinan juga akan menurun.
Junaedi bahkan menekankan Bapeda agar angka kemiskinan yang saat ini sedang berada diangka 2 digit segera diatasi sebelum 2042 mendatang.
“Ya saya dapat dukungan perencanaan sampai 2040 an, sehingga saya menegaskan 2 atau 3 tahun ke depan angka kemiskinan kita sisa 1 digit. Nah itu harapan saya sehingga keberpihakan pemerintah kepada petani, petani rumput laut, pelaku Umkm ini lebih optimal karena merekalah yang lebih banyak memberikan kontribusi terhadap indikator sosial dan indikator ekonomi di daerah ini,” tegas Junaedi.
Diketahui, persentase penduduk miskin di Kabupaten Jeneponto, per 30 November 2023 tercatat 13,06 persen. Jumlah ini turun 0,67 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang dilaporkan 13,73 persen.