KabarMakassar.com — Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Maros, Muhammad Yunus menyebutkan bahwa tahun ini Kabupaten Maros mengalami peningkatan jumlah orang yang terpapar Demam Berdarah Dengue (DBD) berjumlah 105 orang.
“Pada triwulan pertama tahun ini ada 105 kasus DBD, sementara pada triwulan pertama tahun sebelumnya hanya 70 kasus,” ungkapnya.
Kemudian, Kadis Kesehatan Kabupaten Maros, Muhammad Yunus menduga penyebab naiknya warga Maros yang terpapar DBD disebabkan karena musim hujan yang lebih lama dibandingkan tahun kemarin.
“Karena kalau musim hujan, nyamuk Aedes Aegypti itu lebih mudah berkembang biak, karena banyak genanagan air,” ujarnya.
Kendati demikian, Yunus menganggap bahwa tingkat kematian akibat penyakit DBD justru menurun.
“Kita bersyukur bahwa tidak ada kematian, dibandingkan tahun sebelumnya ada empat orang,” bebernya.
Lebih lanjut, Muhammad Yunus menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Maros untuk bisa mencegah penyebaran DBD tersebut.
“Pencegahannya yakni kebersihan lingkungan, jangan menggantung pakaian basah di dalam rumah untuk tempat tinggal nyamuk Aedes Aegypti,” pungkasnya.
Namun, Muhammad Yunus tak lupa menyebutkan gejala-gejala yang timbul saat terjangkit DBD.
“Gejala DBD, paling khas itu demam tinggi, menggigil, ada bintik merah di kulit, kalau ada gejala ini langsung segera periksakan diri ke puskesmas,” tutupnya.