KabarMakassar.com — Peringatan Hari Kartini 21 April kerap menjadi momentum diperdengarkan kembali lirik lagu Ibu Kita Kartini setiap tahunnya. Lagu ini telah menjadi bagian dalam menyemarakkan peringatan Hari Kartini.
Diketahui lagu ini ditulis oleh pencipta lagu terkenal, yakni Wage Rudolf Supratman atau W.R Supratman. Dimana lagu ini menyimpan makna perjuangan seorang wanita tangguh bernama Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat atau R.A Kartini semasa hidupnya.
Merujuk dari berbagai sumber, berikut Makna dan sejarah dibalik Lirik Lagu “Ibu Kita Kartini”:
Makna Lagu ‘Ibu Kita Kartini’
Dikutip dari buku Indonesia Pusaka oleh Dr. Sopan Adrianto, lagu ini menggambarkan sosok Kartini, seorang pahlawan Indonesia yang menjadi peran penting dalam perjuangan kesetaraan perempuan di Indonesia.
Lagu ‘Ibu Kita Kartini’ diciptakan sebagai penghormatan dan pengingat terhadap perjuangan dan pengorbanan Kartini sebagai pemimpin dalam gerakan emansipasi perempuan, terutama di kalangan perempuan Jawa. Seperti yang kita ketahui di masa saat itu perempuan dipandang sebelah mata dan bahkan dinilai tidak punya kuasa dan peran penting di masyarakat.
Saat itulah Kartini, sepanjang hidupnya berani menyuarakan pendapatnya walau banyak serangan dan pandangan negatif di kalangan masyarakat saat itu. Tentu hadir dengan visi yang berbeda dari budaya dan adat masyarakat bukanlah hal yang mudah, apalagi saat masa penjajahan.
Tetapi Kartini menjadi pionir dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, yang pada masa itu tidak sejajar dengan hak-hak yang dimiliki oleh laki-laki.
Melalui lirik lagu ‘Ibu Kita Kartini’, WR Supratman mengekspresikan rasa bangganya terhadap Kartini. Perjuangan Kartini dalam membebaskan perempuan telah membawa perubahan signifikan bagi kemajuan bangsa.
Sejarah Singkat Lirik Lagu ‘Ibu Kita Kartini’
Dilansir buku berjudul WR Supratman: Guru Bangsa Indonesia oleh Lilis Nihwan, ada latar belakang sejarah di balik lirik lagu ‘Ibu Kita Kartini’. Diketahui terciptanya lagu tersebut terjadi saat Kongres Wanita Indonesia I yang dilaksanakan di Yogyakarta pada 22-25 Desember 1928.
Saat Kongres dilaksanakan, perjuangan wanita kelahiran Jepara, Raden Ajeng Kartini disorot. Terlebih tulisan-tulisannya yang dimuat dalam buku Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang) yang disusun seorang Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda, J.H Abendanon menyita perhatian.
Buku tersebut diterbitkan pada tahun 1911 dengan Bahasa Belanda, sehingga banyak warga pribumi yang saat itu kesulitan membacanya. Pada tahun 1912, buku tersebut kemudian diterbitkan dalam bahasa melayu dan diberi judul ” Habis Gelap Terbitlah Terang; Boeah Pikiran”.
Dari situlah rasa penasaran seorang WR Supratman dimulai. Ia pun membaca buku tersebut dan memutuskan menciptakan lagu Ibu Kita Kartini.
WR Supratman berharap lagu yang diciptakannya bisa menjadi contoh wanita Indonesia untuk mengikuti perjuangan Kartini.
“Alangkah baiknya saya mengubah lagu untuknya, agar wanita Indonesia lebih mengenal dan mengikuti jejaknya, serta menghargai jasa-jasanya,” demikian disampaikan WR Supratman yang dikenal menciptakan berbagai lagu nasional.
Diketahui hari lahir Kartini pada 21 April diperingati sebagai Hari Kartini, yang tertuang dalam instruksi Keputusan Presiden Republik Indonesia No 108 Tahun 1964, pada tanggal 2 Mei 1964. Presiden Sukarno juga menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
Lirik lagu ‘Ibu Kita Kartini’
Ibu kita kartini
Putri sejati
Putri Indonesia
Harum namanya
Ibu kita kartini
Pendekar bangsa
Pendekar kaumnya
Untuk merdeka
Reff:
Wahai ibu kita kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia
Ibu kita kartini
Putri jauh hari
Putri yang berjasa
Se Indonesia
Reff:
Wahai ibu kita kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia