kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Mengungkap Makna dan Filosofi Lebaran Ketupat, Simbolisme dalam Tradisi

Mengungkap Makna dan Filosofi Lebaran Ketupat, Simbolisme dalam Tradisi
(Foto : ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Lebaran Ketupat adalah tradisi yang diadakan masyarakat Jawa dan beberapa daerah lain di Indonesia sekitar seminggu setelah perayaan Idulfitri. Tradisi ini memiliki makna dan filosofi yang unik, mencerminkan nilai-nilai budaya dan spiritualitas masyarakat setempat.

Lebaran Ketupat merupakan lanjutan dari perayaan Idulfitri, di mana masyarakat kembali berkumpul, bersilaturahmi, dan memohon maaf kepada kerabat yang mungkin tidak sempat ditemui pada saat Idulfitri.

Pemprov Sulsel

Secara filosofi, Ketupat lebih dari sekadar hidangan lezat, ketupat mengandung makna dan filosofi yang dalam. Dari bentuk geometrisnya yang simetris hingga proses pembuatannya yang membutuhkan ketelitian, ketupat mengajarkan kita banyak pelajaran berharga tentang kesempurnaan, keseimbangan, kesabaran, persatuan, dan keberkahan.

Berikut filosofi Lebaran Ketupat yang perlu diketahui:

1. Perayaan Ulang Idul Fitri:
Lebaran Ketupat atau sering disebut dengan Lebaran Kupat dirayakan pada tujuh hari setelah Idul Fitri. Tradisi ini merupakan lanjutan dari perayaan Idul Fitri, di mana masyarakat kembali berkumpul, bersilaturahmi, dan memohon maaf kepada kerabat yang mungkin tidak sempat ditemui pada saat Idul Fitri.

2. Makna Ketupat:
Ketupat, makanan utama dalam perayaan ini, memiliki makna khusus. Bentuknya yang bersimpul-simpul dari anyaman daun kelapa atau janur melambangkan keterikatan dan kesatuan keluarga atau masyarakat. Setelah dimasak dan dibelah, ketupat menunjukkan isinya yang putih bersih, menggambarkan kesucian hati setelah melewati bulan puasa.

3. Simbol Syukur dan Berkah:
Lebaran Ketupat juga merupakan momen syukur atas berkah dan rezeki yang diberikan Tuhan. Ketupat menjadi simbol dari limpahan rezeki dan kehidupan yang penuh berkah. Penyajian ketupat dalam perayaan ini bersama hidangan lainnya seperti opor ayam dan rendang, menegaskan rasa syukur atas karunia Tuhan.

4. Penghormatan untuk Padi:
Ketupat dibuat dari beras, yang merupakan simbol penting dalam budaya agraris masyarakat Jawa. Sebagai tanaman pokok, padi melambangkan kemakmuran dan kesuburan tanah. Mengolah beras menjadi ketupat juga merupakan cara masyarakat menghormati alam dan siklus pertanian.

5. Menghargai Tradisi dan Budaya:
Lebaran Ketupat adalah cara masyarakat Jawa menjaga dan merayakan tradisi dan budaya mereka. Pembuatan ketupat dilakukan bersama keluarga, yang mempererat hubungan antaranggota keluarga dan komunitas.

6. Ritual Doa dan Sedekah:
Selain makan bersama, masyarakat juga berdoa dan memberikan sedekah kepada yang membutuhkan. Ini menunjukkan nilai-nilai kepedulian dan keikhlasan dalam berbagi rezeki.

7. Penyebaran Tradisi di Indonesia:
Lebaran Ketupat tidak hanya dirayakan di Jawa, tetapi juga di berbagai daerah lain di Indonesia. Setiap daerah mungkin memiliki cara dan tradisi masing-masing dalam merayakan Lebaran Ketupat, namun esensinya tetap sama, yakni sebagai momen untuk bersyukur dan memperkuat silaturahmi.