KabarMakassar.com — Menyikapi tren investasi selama bulan Ramadan, Pakar Keuangan dan Perbankan, Sutardjo Tui, menyoroti peran emas sebagai salah satu opsi investasi yang diminati.
Menurutnya, dalam konteks dinamika pasar investasi, emas menjadi pilihan menarik bagi banyak orang saat inflasi meningkat dan tingkat bunga relatif stabil.
Sutardjo menjelaskan bahwa dalam situasi di mana inflasi mengalami kenaikan, sementara tingkat bunga cenderung stabil, masyarakat cenderung beralih dari investasi seperti simpanan di bank dan saham perusahaan ke investasi emas. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan permintaan emas yang terjadi selama bulan Ramadan.
“Teorinya adalah semakin banyak permintaan, maka harga suatu barang dan jasa akan naik,” ujar Sutardjo.
Menurutnya, Investasi emas dipandang sebagai salah satu bentuk investasi yang relatif aman dan stabil, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Selain itu, permintaan emas juga cenderung meningkat selama bulan Ramadan karena faktor-faktor seperti tradisi dan kebiasaan masyarakat yang memilih untuk berinvestasi atau memiliki emas sebagai bagian dari perencanaan keuangan mereka.
Dengan demikian, tren kenaikan permintaan emas selama bulan Ramadan menjadi sebuah fenomena yang perlu dipahami dalam konteks dinamika pasar investasi dan keuangan global.
Analisis terkait fluktuasi harga emas dapat membantu masyarakat memahami lebih dalam tentang opsi investasi yang tersedia dan bagaimana mengelola portofolio keuangan mereka secara efektif selama periode ini.