kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Pj Gubernur Target Wajo Sebagai Sentra Ikan Air Tawar

Pj Gubernur Target Wajo Sebagai Sentra Ikan Air Tawar
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin menebar benih ikan di Wajo, Selasa (2/4).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, harap dapat menjadikan Kabupaten Wajo sebagai pusat penghasil ikan air tawar terbesar di Sulawesi Selatan. Hal tersebut didukung dengan adanya Danau Tempe yang luas serta sejumlah bendungan besar yang dapat menjadi wadah untuk budidaya ikan air tawar.

Bahtiar bersama Pj Bupati Wajo dan seluruh OPD lingkup Pemprov Sulsel maupun Kabupaten Wajo kompak menebar benih ikan nila sebanyak 250 ribu di Bendungan Kalola dan Bendungan Paselloreng, Kabupaten Wajo, pada Selasa, (2/4).

Pemprov Sulsel

“Kabupaten Wajo bukan daerah kepulauan tapi banyak potensi airnya, baik bendungan maupun danau. Ini sangat bagus dan harus dikelola dengan baik agar bisa menjadi potensi ekonomi baru bagi masyarakat,” ujar Bahtiar.

Dirinya bersama stakeholder termasuk Pemkab Wajo dan Forkopimda Wajo berupaya untuk menjadikan Kabupaten Wajo sebagai sentra ikan air tawar yang tidak dimiliki daerah lain di Sulsel.

“Kita hendak menjadikan Kabupaten Wajo ini sebagai pusat ikan air tawar, ini memiliki potensi ekonomi yang luar biasa. Disini ada 27 danau, inilah kelebihan Kabupaten Wajo” ungkap Bahtiar.

Sementara itu, Penjabat Bupati Wajo, Batara, menyampaikan terima kasih kepada gubernur atas kunjungan Safari Ramadan ini. Menurut dia, banyak hal yang dapat diperoleh, baik dalam cara pandang untuk mengelola sebuah objek bendungan.

“Tentu ini menjadi catatan buat kita semua dalam mengembangkan, dan coba mengonsolidasikan agar bernilai ekonomi dan bermanfaat secara umum bagi masyarakat,” ucapnya.

Menurut dia, kebijakan Gubernur Sulsel bukan hanya dalam pengembangan ikan air tawar, tapi juga hortikultura, seperti cabai dan lainnya. Karena itu, pihaknya akan mencoba memanfaatkan sumber daya yang selama ini terabaikan, khususnya lahan.

“Saat ini kita melihat lahan itu sebagai sumber ekonomi, dan itu kita melihat ini dan melakukan sosialisasi dan pembelajaran serta contoh bagi masyarakat Wajo pada khususnya, bahwa lahan itu bisa bernilai ekonomi,” lanjutnya.

“Kemudian dengan bantuan banyak pihak, KUR kalau kurang modal dan bantuan pendampingan dari dinas terkait serta bibit dari gubernur, intens diberikan. Sebenarnya alat untuk memperbaiki ekonomi kita sudah cukup. InsyaAllah kalau kita komitmen, kita bisa melaksanakan dengan baik,” tutupnya.