KabarMakassar.com — Keluarga besar civitas akademika Universitas Negeri Makassar (UNM) memperingati malam Nuzulul Qur’an atau malam ke 18 Ramadan 1445 Hijriah di Masjid Nurul Ilmi UNM, Rabu 27/3).
Kegiatan tersebut berjalan dengan hikmat dan dihadiri oleh Rektor UNM, Prof Husain Syam didampingi para Wakil Rektor, Dekan dan sejumlah pimpinan dalam lingkup UNM.
Prof Husain Syam dalam sambutannya berpesan agar peringatan Nuzulul Qur’an tidak hanya sekadar momentum, tapi bagaimana memahami dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Seperti kita pahami bahwa salah satu keutamaan bulan suci ramadan dengan 11 bulan lainnya adalah diturunkannya kitab suci Al-Qur’an. Para ulama menghitungnya bahwa turun pada 17 ramadan,” ucapnya.
Bahkan, dirinya juga mengutip Qur’an surah Al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi “Syahru ramaḍanal-lazi unzila fihil-qur’anu hudal lin-nasi wa bayyinatim minal-huda wal-furqan”.
“Bulan Ramadan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia. Jadi Al-Qur’an diturunkan sebagai pedoman hidup umat manusia. Patut rasanya kita memperingati karena inilah pedoman hidup kita,” terangnya.
Menurut Rektor dua periode yang akrab disapa PHS ini, peringatan Nuzulul Qur’an hampir diperingati oleh umat muslim dibelahan dunia sebagai bagian dari petunjuk hidup.
“Maka sejak ramadan kedua saya sudah sampaikan harus peringati Nuzulul Qur’an, kalau perlu dibuatkan berbagai macam lomba untuk menyemarakkan,” jelas PHS.
Selain itu, kata Prof Husain Syam, di malam Nuzulul Qur’an juga terdapat beberapa keistimewaan yang bisa diperoleh oleh umat muslim.
“Saya mengajak semua jadikanlah Ramadan tahun ini yang terbaik sepanjang hidup, yang paling berkualitas. Karena kita tidak pernah tahu kapan kita akan bertemu bulan ramadan berikutnya,” cetusnya.
“Kalau ini kita jadikan ramadan terbaik dalam beribadah dan beramal baik, maka Insya Allah kita dipanggil oleh Allah SWT dalam keadaan husnul khatimah,” ucap PHS yang diamini oleh seluruh jamaah tarwih Masjid Nurul Ilmi UNM.
Sementara itu, kesempatan itu juga, peringatan Nuzulul Qur’an turut diisi dengan pembicara hikmah Nuzulul Qur’an oleh Ustadz Mahyuddin AH Latuconsina serta dirangkaikan dengan penyerahan hadiah lomba Madhani III 1445 H.