KabarMakassar.com — Peningkatan produk ekonomi halal menjadi salah satu sektor yang dilirik khususnya oleh Bank Indonesia (BI), termasuk Kantor Perwakilan BI Sulsel.
Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda menerangkan saat ini permintaan global terhadap produk ekonomi syariah terus menunjukkan peningkatan.
Terdapat lebih dari 2 miliar populasi muslim dunia yang menghabiskan sekitar US$2,29 triliun pada 2023 untuk sektor makanan, farmasi, kosmetik, fashion, perjalanan, dan rekreasi. Jumlah ini tumbuh 14,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Ekspor produk halal Indonesia pun juga mencatat nilai yang sangat tinggi. Pangsa ekspor produk halal ke negara-negara Organisation of Islamic Cooperation (OIC) di 2022 sebesar US$13,38 miliar. Kondisi tersebut membuka peluang bagi produk-produk ekonomi syariah, terutama dari wilayah ini untuk go global.
“Di level global, Indonesia berada pada peringkat ketiga pada sektor modest fashion dunia setelah Turki dan Malaysia. Di sisi lain kain wastra dari Sulsel sangat menarik sebagai bahan untuk modest fashion yang berpeluang untuk mengisi pasar ekspor,” paparnya.
Oleh sebab itu, lanjut Rizki, BI Sulsel akan melaksanakan Pekan Ekonomi Syariah atau Pesyar Sulsel 2024 pada 23 Maret – 1 April 2024 mendatang.
Ajang ini diproyeksi bisa membuka pasar ekspor yang lebih luas untuk sektor modest fashion serta produk halal asal wilayah ini.
Menghadirkan lebih dari 100 pelaku usaha dan desainer, Pesyar Sulsel 2025 diikuti pula oleh berbagai desainer terkemuka di level internasional maupun nasional.
“Sebagaimana tahun sebelumnya, berbagai produk modest fashion dari Sulsel telah berhasil menembus pasar ekspor khususnya Malaysia. Kali ini harapannya produk Sulsel bisa semakin banyak lagi yang bisa ekspor,” harapnya.