KabarMakassar.com — Bulan ramadan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan, juga dengan segudang keistimewaanya terdapat di dalamnya. Namun, apakah meninggal saat ramadan, umat islam dijamin oleh Allah SWT mencapai surga-Nya? Simak penjelasannya.
Sebelum masuk pada penjelasan atau inti dari jawaban terkait hal tersebut, mari meninjau beberapa hadist yang menceritakan keutamaan bulan suci ramadan. Seperti yang dilansir dari laman NU Online, dalam riwayat Abu Hurairah mengatakan bahwa bulan ramadan sebagai bulan, dimana pintu surga dibuka selebar-lebarnya dan sebaliknya pintu neraka ditutup dan setan dibelenggu di dalamnya.
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ، فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
Artinya: “Apabila telah datang bulan ramadan, dibukalah pintu-pintu surga, dikunci pintu-pintu neraka dan setan dibelenggu,” (HR Muslim).
Sedangkan, para Ulama berbeda pendapat mengenai maksud dibukanya pintu-pintu surga.
Diantara mereka ada yang memaknainya secara literal. Artinya, memang pintu surga pada saat itu dibuka. Sementara sebagian lainnya, mengatakan bahwa lafal tersebut bentuk kinayah dari banyaknya ketaatan dan amal saleh di bulan ramadan.
Penjelasan ini dapat dilihat pada keterangan yang dituliskan Imam Badruddin Al-Aini dalam kitab Umdatul Qari ketika menjelasan hadis tersebut:
أَن المُرَادَ مِنْ فَتْحِ أَبْوَابِ الْجنَّة حَقِيْقَة الْفَتْح، وَذَهَبَ بَعْضُهُمْ إِلَى أَنَّ المُرَادَ بِفَتْح أَبْوَاب الْجَنَّةِ كَثْرَةُ الطَّاعَاتِ فِيْ شَهْرِ رَمَضَان، فَإِنَّهَا مُوْصِلَةٌ إِلَى الْجنَّة، فَكُنِيَ بهَا عَنْ ذَلِك
Artinya: “Bahwa yang dimaksud terbukanya pintu-pintu surga, ialah memang terbukanya pintunya (makna hakikat). Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud adalah banyaknya ketaatan di bulan ramadan, karena hal tersebut yang akan mengantarkan ke surga. Dikinayahkan dibukanya pintu surga melalui hal tersebut (banyaknya ketaatan),” (Badruddin Al-Aini).
Pendapat kedua tidak mengartikan dengan makna sebenarnya, tetapi dalam arti kelaziman maknanya. Yakni, banyaknya ketaatan dan amal di bulan ramadan karena ketaatan dan amal saleh dapat menjadi wasilah yang mengantarkan pelakunya membuka pintu surga. Apalagi di bulan suci ramadan, jalan menuju surga menjadi mudah dan amal saleh pun sangat cepat dikabulkan. (Al-‘Aini, X/266).
Berdasarkan penjelasan di atas, yang dikutip dari laman NU Online dapat disimpulkan bahwa meninggal dunia adalah hak penuh dari Allah SWT atau tidak ada seorangpun yabg dapat mengubahnya. Jika seseorang meninggal dunia, pada saat bulan ramadan, itu bukan berarti bisa memuluskan jalan seorang tersebut untuk memasuki surga Allah SWT. Akan tetapi, untuk mencapai surga-Nya, seseorang akan dinilai berdasarkan ketakwaan dan ketaatannya kepada sang pemilik surga Allah SWT, selama hidup di dunia ini.