KabarMakassar.com — Bulan ramadan merupakan bulan yang sangat istemewa. Dimana, pada bulan ini dianggap sebagai bulan suci karena Allah SWT menurunkan firman-Nya melalui Malaikat Jibril dan diterima langsung oleh Rasulullah SAW.
Keistimewaan lainnya adalah pintu-pintu langit terbuka lebar bagi siapa saja yang hendak berdoa kepada Allah SWT. Lantas, berdoa saat bulan suci ramadan ini hendaklah kita untuk berdoa, serta mengharapkan dan memohon hanya kepada-Nya.
Adapun, waktu yang mustajab untuk berdoa di bulan suci ramadan, seperti yang dilansir dari laman NU Online, sebagai berikut:
1. Waktu Sahur
Diketahui bahwa sepertiga malam adalah waktu dikabulkannya doa dan waktu yang paling utama untuk melakukan ibadah lainnya, salah satunya adalah salat tahajud. Sama ketika hari di luar ramadan, sebagian orang akan melaksanakan salat tahajud dan berdoa disepertiga malam, lain halnya dengan bulan ramadan. Waktu sahur pada bulan ramadan juga termasuk disepertiga malam, dimana baik untuk berdoa dan berharap hanya kepada-Nya.
Rasulullah SAW, bersabda:
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
Artinya: “Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni,” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758).
2. Waktu Berpuasa
Rasulullah SAW, bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ الْغَمَامِ وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ
Artinya: “Tiga orang yang do’a mereka tidak tertolak, yaitu; seorang yang berpuasa hingga berbuka, seorang imam (penguasa) yang adil dan doanya orang yang di dzalimi. Allah akan mengangkat do’anya ke atas awan, dan membukakan baginya pintu-pintu langit, seraya berfirman: “Demi kemuliaan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski beberapa saat lamanya,” (H.R. Imam Tirmidzi 3522).
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan dalam Al-Majmu’ bahwa orang yang sedang berpuasa dianjurkan untuk memperbanyak doa.
يُسْتَحَبُّ لِلصَّائِمِ أَنْ يَدْعُوَ فِي حَالِ صَوْمِهِ بِمُهِمَّاتِ الْآخِرَةِ وَالدُّنْيَا لَهُ وَلِمَنْ يُحِبُّ وَلِلْمُسْلِمِينَ
Artinya: “Disunnahkan bagi orang yang berpuasa untuk berdoa dalam keadaan sedang berpuasa, dengan berbagai hajat akhirat dan hajat duniawi. Juga mendoakan orang-orang yang ia cintai dan mendoakan kaum Muslimin,” (Imam Nawawi, Al- Majmu’ Syarh Muhadzdzab, Daar El Fikr, Juz 6, hal. 375).
Dapat diketahui bahwa terdapat 3 orang yang doanya akan dikabulkan, salah satu diantaranya adalah orang yang sedang berpuasa.
3. Waktu Berbuka Puasa
Rasulullah SAW, bersabda:
إِنَّ للصَائِم عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ
Artinya: “Sungguh orang yang berpuasa mempunyai doa yang dikabulkan dan tidak akan ditolak tatkala berbuka puasa,” (HR Ibnu Majah no. 1743).
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwasanya setiap bulan ramadan akan memberikan kesempatan lebih banyak untuk memanfaatkan waktu berdoa yang mustajab saat bulan suci ramadan. Juga hendaklah agar memperbaiki iman dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.