KabarMakassar.com – Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Iksan Iskandar menyebut masih menjagokan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) 2024 yang akan digelar di Periode Desember mendatang.
Berdasarkan informasi, tercatat ada empat nama yang masuk dalam bursa Ketua Umum (Ketum) Partai berlambang pohon beringin tersebut.
Keempat figur tersebut adalah Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia, dan Agus Gumiwang Kartasasmita dan Bambang Suesatyo.
“Yang pasti kalau dia (Airlangga) pilot dia mampu menerbangkan ini pesawat dan mendaratkan ini pesawat dengan baik, tanpa ada goncangan-goncangan. Kalau dia sopir mobil, dia membawa penumpangnya sampai ke tujuan,” ucap Iksan Iskandar saat dikonfirmasi awak media, Selasa (12/3).
Meski Iksan Iskandar mengaku belum mendapat informasi mengenai sosok figur yang siapa saja yang akan bertarung di Munas nanti, Ia menyebut tetap solid terhadap kepemimpinan Airlangga.
Sebab kata Dia, Airlangga dinilai sebagai sosok yang mampu mengayomi para kader partai berlambang pohon beringin itu.
Jika Airlangga harus tersingkir pada Munas kali ini, Iksan mengaku Golkar pasti kesulitan mencari pemimpin seperti dia.
“Sangat sulit kita mencari pemimpin dalam sekop nasional, yang mampu mengantarkan partai ini. Karenakan Golkar posisinya naik turun. Sekarang kan dia (Golkar) mencapai puncaknya,” imbuhnya.
Iksan pun berpendapat, alasan apa sehingga Airlangga Hartarto harus diganti sebagai ketua umum apabila masih bersedia maju di Munas.
“Kenapa mesti kita ganti? Kalau misalnya dia masih bersedia maju. Karena kita juga belum tahu figur-figur pemimpin yang akan menggantikan beliau siapa-siapa saja,” cetusnya.
Hanya saja Iksan belum mau berkomentar terlalu banyak terkait Munas kali ini. Sebab Eks Bupati Jeneponto ini mengaku belum mengetahui persis track record nama-nama pesaing Airlangga.
“Kalau sudah ada informasi kan kita bisa tahu bagaimana biodatanya, kepemimpinannya, pengalamannya, apa yang pernah dia pimpin,” pintanya.
Dirinya mengaku tak mau beli kucing dalam karung. Sehingga ia menyatukan pilihannya kepada Airlangga Hartarto. Airlangga dinilai tak punya kekurangan selama menjabat.
“Apa kekurangannya Airlangga? Bagus. Secara tim organisatoris apa? Tidak ada kurangnya,” tandasnya.