kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Abrasi, Tanggul Sungai Desa Masolo Pinrang Terancam Jebol

Abrasi, Tanggul Sungai Desa Masolo Pinrang Terancam Jebol
Kepala Pelaksana BPBD Pinrang, Dr Rhommy RM Manule saat meninjau lokasi abrasi sungai di Tanggul Sungai Dusun Masolo 1 Desa Masolo, Pinrang (IST)
banner 468x60

KabarMakassar.com – Tanggul sungai di Dusun Masolo 1, Desa Masolo, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan mengalami bencana abrasi.

Informasi dihimpun kabarmakassar.com, kejadian itu terjadi pada Selasa (12/3) dinihari sekitar pukul 04.00 Wita. Hujan ringan yang turun sejak Minggu sore hingga Senin dinihari menjadi pemicu dari peristiwa ini.

Pemprov Sulsel

Aliran sungai Saddang hilir meningkat akibat hujan tersebut, yang menyebabkan air sungai menggerus dengan deras tebing tanggul sungai Saddang dan terjadilah abrasi yang masih terus berlangsung.

Kepala Pelaksana BPBD Pinrang, Dr. Rhommy RM Manule, membenarkan akan adanya abrasi di tanggul Sungai Dusun Masolo 1, Desa Masolo.

“Saya bersama Tim TRC BPBD Pinrang sudah meninjau langsung ke lokasi terjadi abrasi sungai,” kata Rhommy kepada Kabarmakassar.com, Selasa (12/3).

Ia mengatakan kerusakan pada tanggul sungai Saddang di Desa Masolo. Kerusakan mencakup sepanjang kira-kira 20 meter, dengan tinggi elevasi tebing mencapai sekitar 20 meter.

Rhommy mengungkapkan kekhawatirannya bahwa tebing tanggul tersebut rentan terhadap longsor, dengan panjang mencapai sekitar 500 meter, dimana jalur tanggul hampir putus.

“Saat ini, kondisi tanggul yang rusak dikhawatirkan dapat melebar akibat abrasi sungai, yang bisa diikuti oleh erosi tebing tanggul apabila tinggi air terus meningkat,” ungkapnya.

Rhommy juga menjelaskan bahwa persawahan di wilayah tersebut terancam karena kemungkinan jebolnya tanggul akibat erosi tebing yang terus berlanjut.

Guna mengantisipasi perkembangan yang tidak diinginkan, pihak terkait telah mengkoordinasikan langkah-langkah penanggulangan dengan pemerintah setempat dan aparat teknis terkait.

“Kita mengimbau warga setempat agar menjauhi area yang rawan terkena abrasi sungai,” katanya.

Langkah-langkah yang telah ditempuh pihaknya termasuk peninjauan lokasi, asessment, pendataan, serta dokumentasi.

“Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk menghindari kerugian lebih lanjut akibat ancaman abrasi sungai tersebut,” ujarnya.