KabarMakassar.com — Pemecatan terhadap kader posyandu Desa Anrihua terus menjadi sorotan masyarakat Bulukumba.
Kepala Desa Anrihua, Andi Iriani Philips mengakui jika dirinya melakukan pemecatan terhadap 5 kader posyandu Desa Anrihua.
”Benar saya pecat memang itu kader posyandu,” katanya saat dikonfirmasi awak media via telepon seluler, Kamis (7/3).
Menurutnya, pemecatan itu dilakukan karena kelima kader tersebut enggan mengikuti perintah atasan dalam hal ini dirinya sebagai Kepala Desa Anrihua.
Meski demikian, Andi Iriani tidak membeberkan secara detail perintah yang ia berikan kepada para kader tersebut sehingga dianggap tidak dikerjakan.
Terpisah, salah satu kader posyandu yang dipecat yakni Saskia mengaku jika dirinya dipecat lantaran tidak mendukung suami Kepala Desa Anrihua yang menjadi caleg.
Saskia yang telah mengabdi sejak tahun 2000 mengaku jika sebelumnya Kades Anrihua meminta dirinya bersama temannya untuk mendukung suaminya di Pileg 2024.
Saat itu, Saskia mengaku bahkan mendapat ancaman dari Kepala Desa Anrihua untuk diberhentikan jika tidak memberikan dukungannya kepada suaminya.
“Iya dulu saya disampaikan untuk menanyakan ke Anti (kader lainnya) untuk mendukung suami ibu kades, jika tidak maka akan dipecat,” ungkapnya.
Meski telah mendapat ancaman, Saskia mengaku tidak bisa memberikan kepastian dukungan lantaran dirinya juga memiliki kerabat yang menjadi peserta Pileg 2024.
”Permintaan itu tidak bisa saya pastikan karena saya juga punya keluarga yang masuk sebagai caleg,” terangnya.
Sebelumnya, diberitakan soal viralnya video obrolan antara Saskia dengan Kepala Desa Anrihua saat dirinya dipecat menjadi kader posyandu.
Hal itupun sontak membuat publik heboh lantaran pemecatan itu diduga soal permintaan kepala desa untuk mendukung salah satu caleg.
Selain 5 kader posyandu, sejumlah kepala dusun juga diduga diberhentikan karena kasus yang sama atau diduga tidak memberikan dukungan kepada suami Kepala Desa Anrihua.