KabarMakassar.com — Pos Pelayanan Kesehatan Pemilu 2024 Sulawesi Selatan melaporkan update korban jiwa petugas Pemilu bertambah 2 orang dengan total 6 korban meninggal dunia.
Pertama, korban jiwa berinisial MF usia 26 Tahun. Almarhum beralamat jalan G. Bambapuang II/2 RT7/ RW 4 Kelurahan Lariang Bangi, Kecamatan Makassar, Sulawesi Selatan. Penyebab meninggal dunia, korban menderita penyakit DBD. Dimana almarhum merupakan anggota KPPS TPS 12, Kecamatan Makassar.
Pada Rabu (14/2) pada pukul 16.35 Wita korban dibawa ke Puskesmas Bara-baraya oleh Tim Kesehatan Puskesmas karena kondisi demam. Pada pukul 17.00 almarhum meminta diantar kembali ke TPS 12 kerena kondisi mulai membaik dan kembali bertugas. Karena kondisi kurang sehat, menurut informasi lebih banyak beristirahat di kantor lurah lariang bangi.
Hari jumat subuh MF. Pulang ke rumahnya di Pattallasang, Burung-burung, Kabupaten Gowa. Pada Sabtu (17/2) pada jam 02.00 MF kembali demam dan sesak, dibawa ke Puskesmas Pattallasang diberi O2 kemudian dirujuk ke RS Haji Pemprov Sulsel.
“Dimana dirawat 3 hari dan pada Senin (19/2) pukul 17.45 wita almarhum meninggal dunia, sebelumnya sempat di rawat ICU RS Haji,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishaq Iskandar saat dikonfirmasi KabarMakassar.com, Selasa (20/2).
Sedangkan korban jiwa lainnya merupakan petugas Bawaslu berinisial P usia 30 tahun. Dimana korban sempat dirawat di RS Elim Rantepau, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Dimana kondisi korban sempat mengalami kecelakaan berdasarkan keterangan update Pelayanan Pos Kesehatan Pemilu 2024 Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, korban jiwa anggota KPPS bertugas di Maakssar bernama Daliyah Salsabilab mahasiswi 23 Tahun warha BTN Minasa Upa Blok L 18 No 18 Keluhan Minasaupa, Kecamatan Rappocini. Daliyah bertugas di TPS 45 Kelurahan Minasaupa, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.
Adapun korban berikutnya, William Tandi Paelongan usia 23 Tahun yang juga status mahasiswa. William warga kompleks Taman Makassar Indah blok A3 NO 18, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan. Diketahui korbam bertugas di TPS 46, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) diketahui bernama Azis dilaporkan meninggal dunia. Dimana almarhum diduga karena kelelahan. Dia sempat mendapat perawatan medis di Puskesmas Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu. Berdasarkan informasi Aziz bertugas dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) sebagai KPPS TPS 01 Desa Jenne Maeja, Luwu.
Sementara petugas Pengawas pemilu desa di Kabupaten Bone berinisial P juga merupakan dilaporkan meninggal dunia. Korban beralamat Desa Tebba, Kecamatan Salomekko, Bone. Dimana korban sempat mendapat perawatan medis di RS Tenriawaru Bone dan P yang berusia 50 tahun tersebut memiliki riwayat sakit HD.
Ketua Bawaslu Kabupaten Bone Alwi mengatakan, jika petugas Pengawas Kelurahan Desa yang gugur merupakan petugas yang harus mendapatkan perhatian baik dari Bawaslu ataupun pemerintah.
“Tentu kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Almarhum. Bawaslu sebagai representasi negara harus hadir,” kata Alwi saat ditemui di RSUD Tenriawaru, Kab Bone, Sabtu (17/2).
Ia mengaku, pihak Bawaslu sudah menanggung seluruh biaya yang dibutuhkan selama penanganan korban di RSUD Tenriawaru. Bahkan Bawaslu akan memberikan santunan untuk PKD yang meninggal dunia tersebut.
“Ada nanti kita ada semua. Tadi juga yang mencover biaya dari A sampai Z akan ditanggung Bawaslu Kabupaten Bone. Nanti juga akan ada santunan kita akan langsung menunjuk ke rumah duka,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli menyampaikan hal serupa. Pihaknya menyatakan rasa belasungkawa kepada keluarga korban PKD yang meninggal dunia saat menjalankan tugasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan penghormatan kepada seluruh jajaran pengawas Kabupaten dan kota, Panwascam, PKD dan PTPS di seluruh wilayah Sulawesi Selatan yang telah bekerja optimal mengawal jalannya proses pemungutan dan penghitungan suara (Tungsura) pada 14 Februari lalu. Pun dengan kinerja tenaga kesehatan selama proses Tungsura berjalan.