kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Jelang Pencoblosan, Peluang Dua Kursi Dapil Sulsel 1 Sulit Terwujud

Jelang Pencoblosan, Peluang Dua Kursi Dapil Sulsel 1 Sulit Terwujud
Direktur Lembaga Riset Nurani Strategic Nurmal Idrus. Foto IST
banner 468x60

KabarMakassar.com — Lembaga Riset Nurani Strategic memprediksi untuk wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Sulawesi Selatan menjelang pencoblosan Rabu 14 Februari pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.

Dimana Dapil Sulsel 1 ajang memperebutkan kursi di senayan. Direktur Lembaga Riset Nurani Strategic Nurmal Idrus mengatakan mencatat bahwa Partai Nasdem, yang tidak memiliki kandidat petahana, memiliki persaingan antara Fatmawati Rusdi (mantan Wali Kota Makassar) dan Ketua DPRD Makassar, Rudianto Lallo.

Pemprov Sulsel

Peluang dua kursi sulit terwujud karena di dapil ini, untuk meraih satu kursi saja diperlukan setidaknya 125 ribu suara.

“Jadi, untuk meraih dua kursi, diperlukan pengumpulan suara sekitar 400 ribu hingga 500 ribu suara,”ucap Nurmal Idrus kepada kabarmakassar.com, Kamis (8/2).

“Di Golkar saat ini, ada empat kandidat yang bersaing. Hamka B Kady (petahana), Liestiaty F Nurdin (istri mantan Gubernur Sulsel), Emil Aben, dan Ajieb Padindang. Juga ada Hamsiah Iksan (istri mantan Bupati Jeneponto),” kata Nurmal Idrus.

Ada prediksi persaingan dalam PKB antara H Haruna (petahana), Syamsu Rizal (Deng Ical), dan Bahar Ngitung alias Obama.

Sementara untuk Demokrat, potensi terlihat pada Aliayah Mustika Ilham. Tentang Gerindra, menurut Nurmal, sulit diprediksi seperti halnya Golkar dan Nasdem karena persaingan ketat antara Najamuddin dan Azikin Solthan.

“PDIP relatif masih didominasi oleh A Ridwan Wittiri (Petahana). Sedangkan PAN, posisinya masih kuat dengan Ashabul Kahfi yang belum tersaingi,” ujarnya.

PKS dianggap menarik karena pada 2019, partai ini tidak memiliki kursi. Namun, kini memiliki potensi untuk mendapatkan kursi.

Hal ini menjadi tantangan bagi PDIP, PKB, dan PAN karena PKS bisa menjadi ancaman serius. Ada dua tokoh utama yang berperan besar dalam upaya mengangkat PKS, yaitu Sri Rahmi dan Meity Rahmatia yang kini duduk di DPRD Sulsel.

Sementara itu, Nurmal menilai PPP masih solid dengan terpilihnya Amir Uskara. Bahkan, posisinya semakin kokoh karena Imam Fauzan, anaknya, sengaja membagi wilayah pengarahan politik.

“Imam Fauzan tampak fokus menggarap Makassar, sementara Amir Uskara lebih berperan di luar Makassar. Pembagian tugas ini lebih jelas. Menurut saya, PPP jauh lebih kokoh daripada pada 2019,”pungkasnya.