KabarMakassar.com — Koordinator Guru Honorer Kabupaten Jeneponto, Amiruddin menyampaikan jawabannya pasca beredarnya kabar Ribuan Guru Honorer dimintai Retribusi sewa kursi dan Snack saat audiens bersama Pj. Bupati Jeneponto di ruang Pola Panrannuanta, Selasa (30/1) kemarin.
Menanggapi hal tersebut, Amiruddin mengatakan tak menyangka bahwa kegiatan tersebut bakal menimbulkan masalah. Sebab, kegiatan ini sudah disepakati sebelumnya oleh teman-teman di group What’s App sejak sebulan lalu.
” Ide ini muncul dari teman-temanji di group juga pak. Bagaimana kalau begini, yang mana baiknya. Karena kita buat group apa-apa yang kita lakukan pak,” ujarnya kepada kabarmakassar.com, Selasa (30/1) sore.
Agar aspirasi ini tersampaikan secara langsung kepada Pj Bupati Jeneponto dan pejabat lainnya sehingga Kami pun berinisiatif untuk menggelar acara ini. Namun kondisinya, jumlah kursi di Ruang Pola tidak cukup.
“Kalau tidak salah jumlah kursi yang ada sekitar 50-an pak, sedangkan yang Kami sewa ada 300 buah buat teman-teman. Namun ternyata, jumlah teman-teman yang hadir melebihi target sehingga Kami terpaksa melakukan inisiatif ini.,” terangnya.
Itu pun, sebagai Ketua Panitia pelaksana Kami tak pernah mewajibkan kepada teman-teman untuk membayar biaya sepeser pun. Tetapi, mengingat ini adalah kepentingan bersama.
” Merasa senangmaki itu pak karena bisaki audience secara langsung dengan Pj. Bupati, sehingga mau tidak mau haruski berkorban demi kepentingan bersama itu pun seikhlasnya saja pak,” tandas Amiruddin.
Sementara itu, Koordinator Kecamatan Batang, Rosdiana membeberkan bahwa dalam kegiatan ini tak semua peserta yang hadir diwajibkan membayar. Apa lagi, menentukan besaran tarif.
“Yang hadir itu jumlah peserta hanya 625 peserta. Tapi kan kalau Kita berbicara partisipasi tidak semua yang itu membayar. Jadi yang mau saja,” bebernya.
Tercatat, Rosdiana menyebut hanya 358 orang yang membayar selebihnya tidak ada sama sekali.
” Karena kan memang disini kan tidak harusji pak,” timpal Rosdiana.
Kendati demikian, Rosdiana mengaku meminta maaf kepada seluruh pihak apabila terdapat kekeliruan dalam kegiatan ini. Khususnya, Pj Bupati Jeneponto.
“Merasa senangmaki itu pak meskipun haruski mengeluarkan biaya yang penting bisaki bertemu dengan pj Bupati untuk menyampaikan aspirasi Kita yang selama ini tidak pernah dilakukan,” tutupnya.