kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

BMKG : Gelombang Tinggi di Perairan Sulsel Hingga 25 Januari

Intensitas curah hujan di wilayah Makassar dan daerah Sulawesi Selatan cukup tinggi disertai angin kencang dalam beberapa pekan ini. Foto dok Muhammad Asrul KabarMakassar.com
banner 468x60

KabarMakassar.com — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Makassar memberikan peringatan dini kemungkinan akan terjadinya gelombang tinggi di perairan Sulawesi Selatan (Sulsel).

Pantauan KabarMakassar.com, intensitas di Makasssar dan sejumlah kabupaten/kota juga mengalami intensitas hujan dalam beberapa pekan terakhir ini. Sungai di Tello, Kecamatan Tamalanrea tampak air pasang laut cukup naik menyebabkan beberapa wilayah terendam.

Pemprov Sulsel

Dimana hal itu diumumkan melalui akun Instagram resminya @bmkg_maritim.makassar, 22 hingga 25 Januari 2024 akan terjadi gelombang tinggi.

“Berikut kami sampaikan Peringatan Dini Gelombang Tinggi Wilayah Perairan Sulawesi Selatan Berlaku 22 Januari 2024 Pukul 20.00 WITA – 25 Januari 2024 Pukul 20:00 WITA,”kutip pada unggahan BMKG Makassar.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Mujahidin, mengatakan, terdapat Siklon Tropis Anggrek di Samudra Hindia barat daya Bengkulu, 12° 05′ LS, 92°17′ BT.

“Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Utara – Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 625 knot,” ujar Mujahidin dalam keterangan tertulisnya (23/1).

Selain itu BMKG juga mengingatkan masyarakat selalu update informasi cuaca di laut atau perairan Sulsel. Dimana kata Mujahidin, di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat Barat Daya dengan kecepatan 625 knot.

“Kecepatan angin tertinggi di perairan Sulawesi Selatan terpantau 20-30 knot di Selat Makassar bagian Selatan,” ungkapnya.

Dijelaskan Mujahidin, akan ada gelombang yang mencapai ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter di beberapa wilayah.

Di antaranya, perairan Parepare, perairan Spermonde Pangkep bagian barat, perairan Spermonde Pangkep, dan perairan Spermonde Makassar bagian barat.

Selain itu juga kemungkinan terjadi di perairan Spermonde Makassar, perairan Kepulauan Sabalana, dan perairan timur Kepulauan Selayar.

“Termasuk di laut Flores bagian barat, laut Flores bagian utara, perairan P. Bonerate – Kalaotoa bagian Utara, perairan P. Bonerate – Kalaotoa bagian Selatan, dan laut Flores bagian timur,” ucapnya.

Namun, dikatakan Mujahidin hal itu terbilang masih sedang. Yang masuk dalam kategori tinggi atau di kisaran 2,5 hingga 4 meter, berpeluang terjadi di perairan barat Kepulauan Selayar, dan selat Makassar bagian selatan.

Sementara itu, intensitas curah hujan di DKI Jakarta diprediksi meningkat dalam tiga hari ke depan imbas salah satunya penguatan Angin Monsun Asia. Di saat yang sama, ada potensi banjir rob di utara Jakarta. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dalam siaran persnya, mengungkap wilayah Jawa yang berpotensi hujan sedang hingga lebat periode 24-26 Januari 2024, yakni:

Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Menurut BMKG, beberapa fenomena atmosfer ‘meramaikan’ wilayah Jawa. ad Pertama, penguatan aktivitas Monsun Asia yang disertai potensi seruakan dingin. Ini dapat menyebabkan peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan sebelah selatan ekuator.

Pertama, penguatan aktivitas Monsun Asia yang disertai potensi seruakan dingin. Ini dapat menyebabkan peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan sebelah selatan ekuator.

Kedua, aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah turut memicu potensi peningkatan awan hujan.

Ketiga, berdasarkan Prakiraan Cuaca Tiga Hari ke Depan BMKG, ada faktor Siklon Tropis Anggrek yang masih terpantau di Samudra Hindia barat daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 35 knots, tekanan 1001 hPa, dan bergerak ke arah selatan menjauhi wilayah Indonesia.

Siklon tropis ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di Samudra Hindia barat daya Bengkulu, sekitar siklon tropis. Keempat, sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudera Hindia barat Sumatra Barat.