KabarMakassar.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jeneponto, Sulawesi Selatan, menanti kucuran anggaran dari pemerintah pusat untuk pembangunan pasar tradisional Karisa.
Untuk diketahui, pasar tradisional tersebut terbakar pada tahun 2020 silam. Dari peristiwa itu, ratusan kios dan lapak pedagang ludes.
Pedagang kini menempati pasar darurat yang kondisinya sangat miris.
Pejabat Bupati Jeneponto Junaedi Bakri menjelaskan untuk membangun pasar tersebut, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 50 miliar.
“Perencanaan sekitar Rp 50 miliar,” kata Junaedi kepada awak media belum lama ini.
Menurut Junaedi, APBD Jeneponto dinilai tak mampu menanggulangi biaya sebanyak itu.
“Semoga bisa dapat kucuran APBN,” jelasnya.
Apa lagi, anggaran APBD Jeneponto sudah diketok sebelum dia menjabat sebagai PJ Bupati menggantikan Iksan Iskandar – Paris Yasir lantaran masa jabatannya yang telah berakhir.
Tugas PJ kata Junaedi hanya sebatas mengawal sembari memastikan penggunaan anggaran APBD berjalan sesuai koridor.
“Saya masuk APBD sudah selesai, tugas saya hanya mengawal dan memastikan APBD berjalan sesuai aturan,” ujarnya.
Ia mengaku telah melihat dokumen pembangunan pasar karisa. Sekarang, pihaknya sementara paralel.
“Iya sudah, kami paralel carikan sumber anggaran APBN,” tandasnya.