kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Riset Nurani Strategic : PSI Punya Peluang yang Bagus di Sulsel 1

Partai Solidaritas Indonesia
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pileg di Pemilu 2024 memberikan dinamika politik dengan hadirnya parpol yang baru sebagai peserta pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Di Sulawesi Selatan sendiri, sejumlah pengamat maupun lembaga survei mempredikasi parpol baru yang bisa meraih kursi di senayan. Sebut saja partai Gelora, PSI, Partai Ummat, Garuda maupun lainnya.

Pemprov Sulsel

Pengamatan itu dilontarkan Direktur Lembaga Riset Nurani Strategic Nurmal Idrus, dimana ia menanggapi peluang parpol di Sulawesi Selatan.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) misalnya yang ditanggapi Nurmal Idrus, bahwa potensi atau peluangnya cukup terbuka lebar.

“PSI punya peluang yang bagus di Sulsel I. Diperkirakan perolehan suaranya akan meningkat dibanding 2019. Tetapi, perimbangan kualitas caleg yang tak merata pada 7 caleg membuat PSI kesulitan menkoversi lebih banyak dukungan. Perlu ada intervensi ke sejumlah caleg yang selama ini tak bergerak,”ujar Nurmal Idrus kepada kabarmakassar.com, Selasa (16/1).

“Saya belum bisa memprediksi. Karena semua tergantung kemampuan PSI secara nasional apakah melewat PT atau tidak,” tambahnya.

Salah satu caleg DPR RI dari PSI yakni Benidiktus Papa yang memilih bertarung dapil Sulsel 1. Dimana caleg dengan tagline yang muda dari Sulsel itu dianggap berpotensi meraih suara signifikan yang diprediksi sejumlah lembaga survei di Sulsel l.

Nursandy Syam, Manajer Strategi dan Operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI) juga memberikan tanggapannya.

Ia menyebut bahwa peluang parpol baru seperti PSI di dapil Sulsel 1 kemungkinannya sangat kecil untuk meraih kursi. Secara kualitatif lapangan memang terlihat ada 1-2 figur caleg dari PSI yang cukup massif melakukan sosialisasi.

“Tapi menurut saya tidak cukup signifikan bisa membantu PSI dalam meraih perolehan kursi. Apalagi mesti berhadapan dengan parpol-parpol besar yang punya figur-figur caleg yang kompetitif,”tutur Nursandy Syam kepada kabarmakassar.com, Rabu (17/1).

“Popularitas PSI di dapil tersebut masih sangat kecil dibanding parpol mapan dan pergerakan PSI belum mengakar.  Secara kalkulasi, andai PSI pun dapat kursi. Tak otomatis bisa mengunci sebab PSI harus bergantung pada perolehan suara nasional minimal 4%,”katanya.

Adapun Dapil Sulsel I meliputi Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Selayar. Dapil Sulsel II meliputi Kabupaten Bulukumba, Sinjai, Bone, Maros, Pangkep, Barru, Soppeng, Wajo, dan Kota Parepare.

Sedangkan Dapil Sulsel III meliputi Kabupaten Toraja Utara, Sidrap, Pinrang, Enrekang, Luwu, Tana Toraja, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Kota Palopo.

Sementara itu, temuan survei yang dilakukan Jakarta Research Center (JRC) mengklaim elektabilitas Gerindra mencapai 20,5 persen, di posisi kedua PDI Perjuangan sebesar 17,8 persen.

Sementara itu perubahan terjadi pada jajaran papan tengah, dimana PSI berpeluang besar lolos ke Senayan.

Elektabilitas partai yang kini digawangi putera Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, itu tercatat menembus 4,5 persen, atau telah melewati ambang batas.

PSI telah menjadi peserta Pemilu 2014 lalu, tetapi gagal mengirimkan wakil rakyat ke DPR. Syarat ambang batas sebesar 4 persen membuat banyak partai tidak berhasil melenggang ke Senayan, atau terdepak dari Senayan.

“Gerindra berhasil meraih keunggulan atas PDI Perjuangan dan berpeluang memenangkan Pemilu 2024, selain itu ada pendatang baru di Senayan yaitu PSI yang meraih elektabilitas 4,5 persen,” kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P di Jakarta seperti dikutip RM.online pada Senin (8/1) lalu.