kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Kementan Akan Siapkan 2,5 Juta Ton Pupuk di Seluruh Indonesia

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaeman saat melakukan pertemuan dengan ribuan Penyuluh dan petani di Stadion Mini Turatea, Jeneponto, Sulawesi Selatan. (Ullah/ Kabarmakassar.com)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaeman melakukan pertemuan bersama ribuan Penyuluh dan petani dari berbagai Wilayah di Sulawesi Selatan.

Pertemuan yang di pusatkan di Stadion Mini Turatea, Jeneponto ini pun membahas tetang Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani antara Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba dan Kepulauan Selayar.

Pemprov Sulsel

Dalam pertemuan ini, Andi Sudirman Sulaeman memaparkan sejumlah masalah yang membelit para petani. Salah satunya adalah kekurangan pupuk.

Dengan munculnya berbagai masalah tersebut, Pemerintah berjanji bakal memberikan alokasi khusus pengadaan pupuk sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo sebanyak Rp 14 Triliun.

“Jadi Petani nggak usah khawatir ada tambahan pupuk. Insha Allah SK menyusul,” ucapnya saat melakukan jumpa pers, Selasa (16/1).

Rencananya, kenaikan anggaran Rp 14 Triliun ini akan digunakan di seluruh Indonesia.

“Itu kenaikannya 2,5 juta ton seluruh Indonesia. Jadi jangan lagi ada polemik bahwa pupuk berkurang,” jelasnya.

Padahal sebelumnya, Presiden Jokowi hanya menyetujui 4,7 juta ton saja. Tetapi setelah Kita diskusikan, Presiden langsung menyetujui permintaan Kami.

“Memang tahap awal itu kalo tidak salah 4,7 juta ton dan itu kurang sehingga Bapak presiden instruksikan agar ditambah Rp 14 triliun,” tandas Andi Amran Sulaeman.

Selain penambahan alokasi pupuk, Pemerintah juga memudahkan Petani di seluruh Indonesia untuk mendapatkan Pupuk.

“Kita akan mempermudah pengambilan pupuk menggunakan KTP,” ujarnya.

Kemudian para petani juga akan dimudahkan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar.

“Solar yang selama ini sulit akan dipermudah. Kami sudah berkoordinasi dengan Menteri ESDM cukup tanda tangan Kepala Desa itu kelompok saja yang datang sudah bisa dipakai untuk mengambil Solar di SPBU,” terangnya.

Bahkan, pihaknya sudah meminta agar TNI-Polri ikut mengawal para petani untuk mendapatkan Pupuk dan Solar.

Sementara masalah lainnya, seperti petani yang belum terdaftar di RDKK diminta berkoordinasi dengan para PPL-nya.

“Itu Kami minta diselesaikan di masukan dalam RDKK supaya Dia (Petani) mengambil pupuk nanti dibantu PPL,” tutupnya.