Kabarmakassar.com — Pemerintah Provinsi Sulsel kembali merubah konstalasi struktural jabatan eselon II. Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menggeser sejumlah jabatan Kepala Dinas secara mendadak, Senin (27/06).
Kegiatan pelantikan jabatan yang dipimpin langsung Andi Sudirman ini dilakukan sehari sebelum dirinya berangkat ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji.
Tiga pejabat digeser ke OPD lain, tiga Kepala Dinas lainnya diparkir jadi Staf Ahli, sementara satu pejabat dilantik berdasarkan hasil lelang jabatan.
Mereka yang dilantik, yaitu Ardiles Saggaf yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dilantik sebagai Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi.
Kemudian Abdul Malik Faisal, sebelumnya sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UKM dilantik sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan. Sementara Kepala Satpol PP, Mujiono dilantik sebagai Staf Ahli bidang Ekonomi.
Sementara Andi Mirna sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Ortala, kini dilantik sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Since Erna Lamba sebelumnya menjabat Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan kini menjadi Staf Ahli Bidang Ekonomi.
Kemudian Sulkaf S Latief yang sebelumnya Staf Ahli, mendapat jabatan baru sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Imran Jauzi yang dulunya menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), menjadi Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan.
"Jangan berpikir Staf Ahli itu tempat parkir saya tidak mau itu, karena mereka bisa ahli di bidang itu itu," ujar Andi Sudirman saat sambutan berlangsung.
Dengan pelantikan 7 pejabat eselon II, maka masih ada beberapa jabatan yang lowong, diantaranya Kepala Satpol PP Sulsel, Kepala Dinas Koperasi dan UKM, BKD Sulsel, Biro Ekonomi , dan Biro Ortala.
Sedangkan yang hasil lelang, masih ada Dinas Kesehatan dan Inspektorat, ada juga Dinas Energi Sumber Daya Mineral dan Dinas Ketahanan Pangan.
Kata Sudirman pelantikan dilakukan secara bertahap, dan dilakukan juga berdasar atas hasil Job fit.
"Pelantikan ini melalui berbagai proses, dengan memberikan parameter kinerja kerja, dari para OPD, dan ini juga melalui banyak penilaian," jelasnya.