KabarMakassar.com — Mantan Bupati Tana Toraja, periode 2 Desember 1989 – 12 Januari 1995, Prof Tandi Roma Andilolo dikabarkan tutup usia, Senin, (31/1).
Berdasarkan informasi, TR Andilolo menghembuskan nafas terakhir di PCC Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudiro Husodo Makassar, sekitar pukul 03.40 WITA dini hari tadi.
Prof Tandi Roma Andilolo lahir di Tampo Mengkendek 3 Mei 1942.
Selain pernah menjabat sebagai Bupati Tana Toraja, Prof TR Andilolo juga merupakan Guru Besar di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Kepergian Prof TR Andilolo menjadi duka mendalam bagi keluarga dan kerabat.
Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) Paulus, Prof Agus Salim mengenang almarhum sebagai sosok yang tegas. "Beliau merupakan sosok yang tegas," ungkapnya, Senin (31/1).
Menurutnya yang khas dari sosok almarhum adalah suaranya yang lantang. "Saya paling ingat dari beliau adalah kalau berbicara baik dalam acara resmi misal rapat atau seminar atau mengajar, sesuatu yang disampaikan jelas dan terang. Karena suara beliau belum ada saya mendengar seperti beliau sebagai Tokoh yang sama. Beliau suaranya nyaring bergemuru dan jelas kalau menyampaikan sesuatu," bebernya.
Prof Agus Salim mengatakan almarhum memiliki banyak peran dalam dunia pendidikan hingga pemerintahan saat menjabat sebagai Bupati Tana Toraja.
"Alm. Prof. Dr. TR.Andilolo luar biasa karya dan pengabdiannya selama masa hidupnya. Beliau punya latarbelakang sebagai Dosen Unhas bidang Sospol dan pernah menjabat Kepala Daerah Kabupaten Tana Toraja sebelum dimekarkan banyak yang dihasilkan oleh Almarhum," tukasnya.
"Mantan mahasiswa beliau (Prof. DR. TR Andilolo) sudah banyak menjadi pejabat dan berkarya di lapangan pekerjaan. Beliau juga sebagai aktivis atau penggiat melayani umat sebagai anggota Mejelis Gereja Toraja," sambungnya.
Rektor UKI Paulus ini juga menyampaikan duka mendalam kepada keluarga almarhum yang ditinggalkan.
"Segenap Civitas Akademika Universitas Kristen Indonesia Paulus mengucapkan duka cita atas menigalnya Prof.Dr. T.R.Andilolo," pungkasnya.
Diketahui, Almarhum meninggalkan seorang istri, dua anak dan tiga cucu.